Liputan6.com, Jakarta - Usai Bali Democracy Forum, Indonesia kembali bersiap menggelar event besar. Kali ini Jakarta mendapat kehormatan menyelenggarakan International Conference on the Question of Jerusalem.
Rencananya, dialog tersebut dilangsungkan di Hotel Borobudur, Jakarta dari 13-14 Desember 2015. 24 negara dan 1 organisasi internasional pun dipastikan ambil bagian dalam ajang penting ini.
Menurut Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib, inisiasi acara ini berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa isu penting mengenai Palestina siap dibahas di forum ini.
Baca Juga
"Yang akan dibahas itu Yerusalem itu core (inti) isu kalau kita bicarakan masalah Palestina ada 5 core isu, Yerusalem, perbatasan, pengungsi Palestina, permukiman ilegal Israel, dan keamanan," ucap Hasan di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/12/2015).
"Yang paling rumit, sensitif, dan paling sulit diselesaikan adalah masalah Yerusalem. Palestina sudah menentukan East Yerusalem adalah ibu kotanya. 20 atau 15 tahun lalu Israel melalui parlemennya Knesset menyatakan Yerusalem adalah Eternal Capital Israel," sambung dia.
Hasan menyebut, isu ini sulit diselesaikan bukan tanpa dasar. Sebab, di kota suci ini ada 3 agama besar, yaitu Yahudi, Islam, dan Nasrani.
"Sekarang yang akan dibahas adalah sambil menunggu penyelesaian masalah Yerusalem apa kira-kira prospek coexistence (koeksisten) di antar-agama, bukan antar-negara antar-agama," tutur Hasan.
"Ini proses menyelesaikan masalah Palestina. Tapi tidak akan menyelasaikan, ini membahas eksplor penanganan masalah Yerusalem," pungkas Hasan.