Perlukah Resolusi Tahun Baru? Ini Kata Sains

Ada alasan mengenai mengapa kita membuat resolusi tahun baru, dan apa manfaatnya.

oleh Indy Keningar diperbarui 30 Des 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 20:40 WIB
20151222-6 Negara dengan Perayaan Tahun Baru Terheboh di Dunia
Ingin melihat pertunjukan kembang api termegah saat tahun baru? Datanglah ke Sydney Harbour, Australia. Pesta kembang api dengan budget yang fantastis ini melibatkan 6 kapal di sekitar jembatan Sydney Harbour. (st.pixanews.com)

Liputan6.com, Pennsylvania - Setiap tahun baru, kita dan semua orang lainnya di dunia beramai-ramai membuat resolusi. Entah untuk tujuan pribadi atau karir, tercapai atau tidak. Bergantinya tahun apakah sama dengan target baru yang ingin dicapai.

Ada yang beranggapan, bahwa tidak perlu menunggu tahun baru untuk membuat target lain. Namun menurut sains, bergantinya tahun, atau bahkan minggu, secara alami adalah waktu yang tepat memulai kebiasaan baru atau bekerja mencapai target anyar.

Riset menyebutnya 'efek awal baru', dan ini bisa membantu kita menemukan motivasi untuk melepaskan diri dari diri kita yang lama. 

Menurut karya ilmiah yang diterbitkan di Psychological Science,  'temporal landmark' atau perencanaan tanggal dan waktu spesifik lebih bisa menyemangati kita untuk memulai target perdana, ketika kita menganggapnya sebagai awal baru.

Dilaporkan Science Alert, Rabu (30/12/2015), periset dari Washington University dan University of Pennsylvania melakukan lima eksperimen terpisah untuk mencari perbedaan persepsi akan waktu yang dapat mempengaruhi kemampuan kita menentukan dan mencapai target.

Dalam satu eksperimen, 165 partisipan diminta mengisi survey online singkat. Mereka diminta untuk membuat target pribadi dan memilih tanggal dan waktu memulainya.

Partisipan secara acak dibagi dalam dua grup. Satu diberi daftar tanggal yang tertulis dalam format yang sama, sementara yang lainnya diberi daftar dimana tanggal 20 Maret ditandai sebagai hari pertama musim semi.

Mereka di grup yang kedua cenderung lebih banyak memilih 20 Maret sebagai tanggal untuk memulai. Periset menunjukkan bahwa 'hari pertama' yang dituliskan didaftar dianggap sebagai hari yang lebih menarik, dimana partisipan merasa bisa memulai baru.

 Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya memadati kawasan Patung Kuda dan Merdeka Barat untuk menyaksikan pesta kembang api untuk menyambut Tahun Baru 2015, Jakarta, Kamis (1/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terlebih lagi, memilih tanggal tertentu secara spesifik terlihat mampu memberi dorongan lebih untuk mengikuti target yang kita pasang sendiri.

"Motivasi orang-orang yang kuat untuk memulai mengejar aspirasi  adalah mereka mengikuti catatan tanggal perencanaan. Sehingga, mereka mampu meninggalkan diri mereka yang tak sempurna di masa lalu, menjadi lebih baik," tulis tim menyimpulkan.

Tim periset juga melihat Google untuk mencari tren yang menambah penemuan mereka. Kata kunci "diet" paling banyak dicari di awal minggu dan bulan, juga hari-hari setelah hari libur pemerintah.

Tim juga mengamati pola yang sama di data dari pusat kebugaran universitas: jumlah kunjungan meningkat drastis di awal minggu dan semester baru, juga setelah hari ulang tahun.

Berita baik bagi kita yang sering kekurangan motivasi, adalah catatan tanggal pada 'temporal landmark' akan selalu datang. 

"Banyaknya tanggal yang bisa menjadi awal baru memberi banyak kesempatan bagi mereka untuk berusaha mengubah diri menjadi lebih baik," begitu hasil pengamatan periset.

"Sehingga, bahkan jika mereka gagal, mereka bisa jadi sukses di kemudian hari."

Siap merencanakan solusi tahun baru?

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya