Kelompok Afiliasi ISIS Serang Markas Uni Afrika, 50 Tewas

Teror di Somalia dilakukan oleh kelompok radikal Al-Shabaab.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Jan 2016, 15:21 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 15:21 WIB
Usai Cegat Bus, Miilitan di Kenya Eksekusi 28 orang
Serangan militan Al-Shabab di Kenya meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun belum diketahui insiden kali ini ulah siapa.

Liputan6.com, Ceel Cado - Aksi teror mencekam kembali terjadi. Usai Indonesia, kali ini salah satu negara di Afrika, Somalia yang jadi sasaran.

Al-Shabab menyerang perwakilan markas Organisasi negara-negara Afrika, Uni Afrika yang terlekat di Selatan Somalia, Ceel Cado.

Serangan yang dilancarkan Al-Shabab tersebut menelan 50 korban jiwa. Sementara puluhan lainnya menderita luka.

Militan Al-Shabab memulai serangannya dengan melancarkan aksi bom bunuh diri. Tindakan keji itu dilakukan di depan gerbang markas Uni Afrika.

Setelah itu, Al-Shabaab tak menghentikan aksinya. Mereka langsung menyerang basis Uni Afrika itu.

Baku tembak pun terjadi. Meski Militer Somalia bersikukuh baku tembak masih berlangsung, Al-Shabab telah mengklaim bahwa markas Uni Afrika sudah dikuasai.

"Anggota kami berhasil masuk ke dalam," sebut Juru Bicara Operasi Militer Al-Shabab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/1/2016).

"Setelah baku tembak sengit, kami berhasil mengambil alih tempat tersebut," sambung dia.

Radio online yang dimiliki kelompok teroris itu mengklaim telah membunuh 50 tentara Kenya. Al-Shabab juga berkoar mereka telah mengambil alih sejumlah senjata dan kendaraan di pangkalan militer itu. 

Al-Shabab sudah lama dikenal sebagai otak teror di Somalia dan beberapa negara tetangganya. Lebih dari 2 tahun lalu mereka merupakan pihak yang bertanggungjawab atas penyerangan sebuah mal di Kenya, membunuh 67 orang. Grup teroris ini juga merupakan otak di balik penyerangan ke Universitas Garissa pada April 2015. 148 Mahasiswa tewas saat itu.

Kendati kelompok ini secara resmi menunjukkan loyalitasnya ke Al Qaeda, namun pada Desember 2015, 200 anggota dan salah satu pemimpin spiritualnya berbaiat kepada ISIS.  Akibatnya, telah terjadi perpecahan dalam kelompok itu. 

Meski sang pemimpin spiritual telah berpaling ke ISIS, beberapa anggota Al-Shabab diketahui masih setiap kepada kelompok Al Qaeda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya