Liputan6.com, Berlin - Setelah menerima pendaftaran 130 ribu pencari suaka tahun lalu, pemerintah Jerman mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan mereka saat ini.
Dalam keterangan tertulis, pemerintah Jerman mengatakan para migran tidak muncul di pusat penampungan sesuai dengan arahan aparat. Hal ini mungkin terjadi, karena para migran pindah ke negara lain, bersembunyi dari pengawasan aparat, atau mendaftar beberapa kali.
Baca Juga
Seperti dilansir Dailymail, Sabtu (27/2/2016), para pencari suaka yang tidak diketahui keberadaannya tersebut mewakili 13% dari 1,1 juta pencari suaka yang terdaftar di Jerman pada 2015.
Advertisement
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, serangkaian langkah yang telah disetujui parlemen pada Kamis lalu bakal membantu penanganan para migran yang hilang.
Baca Juga
Seperti dilaporkan kantor berita AFP, langkah-langkah itu mencakup pemberian kartu identitas kepada migran yang baru tiba di Jerman sehingga aparat bisa menyimpan data pribadi mereka dalam sebuah bank data dan pendaftaran berulang bisa dicegah.
Dari data itu aparat Jerman juga bisa mengetahui dengan cepat pelaku kriminal di antara para migran sehingga mereka bisa dikeluarkan.
Pada Kamis lalu, Kepala Kantor Federal Bidang Migrasi, Frank-Juergen Weise menyatakan ada sekitar 400 ribu orang di Jerman yang identitasnya tidak diketahui.
Dari 1,1 juta migran yang masuk ke Jerman, kelompok utama adalah yang berasal dari Suriah. Menyusul kemudian kelompok migran dari Afghanistan yang mencapai 154 ribu orang.