Pasca-Bom, Bandara Brussel Dibuka Sebagian Jumat Ini

Penerbangan di bandara Brussel baru dibuka pada Jumat 1 April 2016 malam waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Apr 2016, 11:51 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 11:51 WIB
Pasca-Serangan Bom Brussel, Penerbangan Dibuka Jumat Ini
Polisi berjaga di Bandara Zaventem, Brussel, Belgia. (Reuters)

Liputan6.com, Brussel - Bandara Brussel siap dibuka kembali sebagian setelah teror bom mematikan pekan lalu. Kendati demikian belum diketahui kapan tanggal pastinya, meski penerbangan sudah diperbolehkan pada Jumat 1 April 2016 malam waktu setempat.

Bandara Zaventem ditutup sejak 22 Maret, ketika dua pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan diri mereka di ruang keberangkatan.

"Area keberangkatan hanya akan dioperasikan sekitar 20% dari kapasitas normal," kata operator bandara melalui sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/4/2016).

Pengumuman dilakukan beberapa hari setelah uji coba terhadap sistem check in sementara di Bandara Zaventem.

"Perusahaan bandara Brussel telah menerima izin dari layanan pemadam kebakaran dan Otoritas Penerbangan Sipil Belgia untuk kembali menerima penumpang pesawat di bandara," jelas pernyataan tersebut.

"Secara teknis, bandara siap untuk kembali menerima penumpang pesawat dengan infrastruktur untuk check in. Namun otoritas belum memutuskan waktu pembukaan kembali bandara. Sampai Jumat malam tidak ada penumpang pesawat dari Bandara Brussel."

Pernyataan itu menyebutkan sistem sementara dapat menerima 800 penumpang yang akan terbang setiap jamnya, jauh lebih sedikit dari jumlah normal.

"Langkah akhir untuk membuka kembali butuh persetujuan politik secara resmi. Saat ini, sudah diputuskan bahwa tidak akan ada penumpang sampai Jumat malam."

Sebelumnya kepala eksekutif Bandara Zaventem, Arnaud Feist mengatakan pada awal pekan ini, pembukaan kembali bandara akan butuh waktu satu bulan.

Sementara itu, polisi bandara Brussel mengatakan mereka mengkritik pihak keamanan yang bertugas saat teror bom terjadi. Melalui sebuah surat terbuka kepada pihak berwenang yang diterbitkan oleh media Belgia, VRT (di Flemish), bahwa mereka mempertanyakan keamanan ketat secara keseluruhan di bandara itu.

"Tak ada kendali keamanan penumpang atau bagasi dari kompleks bandara sampai ke tempat pencarian jasad korban," keluh polisi dalam suratnya yang juga berisi tuduhan bahwa terlalu banyak karyawan bandara memiliki latar belakang kriminal.

Selain serangan di bandara, bom bunuh diri juga terjadi di stasiun kereta bawah tanah di Brussel yang menewaskan 32 orang dan membuat ratusan lainnya terluka.

ISIS mengaku sebagai dalang pengeboman tersebut.

Saat ini polisi masih mencari orang ketiga yang ambil bagian dalam teror bom Brussel di bandara Zaventem. Pria yang digambarkan pada CCTV mengenakan topi dan melarikan diri dari TKP tanpa meledakkan bom yang dibawanya.

Dua pembom bandara yang meninggal sudah diidentifikasi sebagai Najim Laachraoui dan Ibrahim el-Bakraoui -- saudara dari Khalid el-Bakraoui yang meledakkan dirinya di stasiun metro Maelbeek.

Polisi kemudian menemukan komputer di mana Ibrahim el-Bakraoui meninggalkan pesan terakhir.

BBC menyebut bahwa pada komputer itu terdapat rencana dan foto kantor dan rumah Perdana Menteri Belgia, Charles Michel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya