Liputan6.com, Hong Kong - Merek fashion tersohor asal Italia, Gucci melayangkan peringatan kepada sebuah toko di Hong Kong, yang menjual replika barang-barang dari kertas yang dipersembahkan pada arwah para mendiang.
Replika tersebut, yang menyerupai bentuk mansion atau istana mewah, mobil-mobil mahal, iPad, tas-tas berharga selangit -- biasanya dibakar untuk para mendiang, yang diyakini bisa digunakan di alam baka.
Permintaan produk tersebut melonjak selama Qingming, ritual membersihkan makam yang terjadi bulan lalu, termasuk replika tas mewah Gucci.
Meski mengirimkan surat peringatan, belum ada langkah hukum yang akan dilakukan pihak perusahaan yang dibangun Guccio Gucci pada 1921 itu.
Baca Juga
"Kami sangat menghargai perihal ritual pemakaman dan meyakini pemilik toko tak punya niat untuk melanggar merek dagang Gucci," kata pihak Gucci Hong Kong dalam pernyataannya, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (30/4/2016).
"Sehingga, surat ini dikirimkan sebagai pemberi informasi agar pihak toko mengetahui terkait produk yang mereka tiru, dan kami meminta mereka untuk menghentikan penjualannya."
Tradisi memuja nenek moyang, bahkan setelah tiada, berkembang baik di kebudayaan Tiongkok. Hal itu berdasarkan pada gagasan bahwa arwah mendiang akan mempengaruhi kehidupan keturunannya yang masih hidup.
Advertisement
Diyakini, jika seseorang ingin bebas nasib buruk, maka ia harus menyenangkan nenek moyangnya.
Caranya, yakni dengan mengunjungi makam mereka, membawakan oleh-oleh buah segar dan makanan lezat, juga membakar kertas yang juga disebut 'uang arwah' dengan nominal luar biasa besar-- yang diyakini bisa digunakan di alam baka.
Saat ini, para keturunan yang menginginkan nasib baik kerap mempersembahkan hal-hal yang tak bisa dinikmati para mendiang saat mereka hidup. Misalnya, mobil mewah dengan sopir orang Eropa, baju dan tas bermerek. Tak hanya itu, juga tersedia vila dengan kolam renang, garasi yang bisa memuat banyak mobil, dan para pembantu asing. Tentu saja, semua itu tiruan.
Gucci belum mengungkap toko yang mana dan berapa penjual yang diberi peringatan.
Namun, di Hong Kong, sejumlah toko dilaporkan telah menyingkirkan replika Gucci. Namun, untuk merek lain seperti Louis Vuitton, Yves St Laurent, Burberry, dan New Balance masih dijajakan.
Sementara itu, pendapat sejumlah penduduk Hong Kong terbelah di media sosial.
"Mengapa tak sekalian Gucci membuka cabang di alam baka," Vincent Charles bertanya.
Sementara, Sammi Ng mengatakan, Gucci seharusnya membuat dan menawarkan produk replika dari kertas.
Dan, Sai Ken kemudian menyinggung soal harga produk Gucci yang sama sekali tak murah. "Banyak orang yang masih hidup tak mampu membelinya, dan mereka masih melarang Anda memiliki produk Gucci bahkan setelah mati."