Liputan6.com, Jakarta - Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pernah melontarkan pernyataan yang amat menyinggung umat Islam dunia. Ia melarang muslim masuk ke AS, kecuali mereka yang sudah jadi warga negara AS.
Lain pernyataan politik, lain pula kebijakan bisnis Trump. Media AS CNN, Jumat (27/5/2016) melaporkan, pendiri Trump Entertaiment Resort itu melihat kesempatan bisnis yang besar di negara muslim, Indonesia.
Baca Juga
Perusahaan Trump Hotel Collection kabarnya akan mengubah Lido Lakes hotel di Cigombong, Bogor, Jawa Barat menjadi sebuah resor bintang enam. Pembangunan resor mewah itu merupakan hasil kerjasama Trump dengan salah satu pengusaha Indonesia.
Ini bukan kali pertama Trump berinvestasi di Indonesia. Sebelumnya, ayah dari sosialita Ivanka Trump itu telah lebih dulu sepakat untuk membangun resor mewah di kawasan Tanah Lot, Bali. Ini juga merupakan hasil dari kerjasama dengan salah seorang pengusaha Indonesia.
Jika menyimak kembali pernyataan Trump yang begitu jelas menyebutkan pelarangan umat muslim masuk ke AS, maka hal itu kontras dengan kebijakan bisnisnya di sebuah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
"Saya pikir, Islam membenci kita. Ada suatu kebencian yang sangat jelas dan kita harus sangat berhati-hati. Kita tidak bisa membiarkan orang-orang yang memiliki kebencian itu masuk ke negara ke AS," demikian pernyataan Trump kepada CNN.
Ditanya pendapatnya tentang Trump, pihak Nahdlatul Ulama yang diwakili Yahya Staquf mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja ia mengakui Trump adalah sosok yang provokatif.
Dalam laporan yang sama, Menko Luhut Pandjaitan bahkan sempat menyampaikan keheranannya dengan pernyataan kontroversial Trump.
"Bagaimana dia bisa tidak mengizinkan Muslim masuk ke Amerika sementara dia menanamkan modalnya di Indonesia?," tanya Luhut.
Advertisement