Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kecelakaan pesawat dengan penyebab misterius terjadi beberapa kali dalam sejarah penerbangan dunia. Salah satunya yang menimpa Maskapai Itavia Flight 870 pada 27 Juni 1860 silam.
Hingga kini alasan yang menyebabkan pesawat tersebut meledak masih menjadi misteri.
Pesawat rakitan McDonnell Douglas DC-9-15 itu berangkat dari Bandara Guglielmo Marconi Airport, Bologna sekitar pukul 20.08 waktu setempat dengan tujuan Palermo International Airport, Palermo.
Advertisement
Baca Juga
Kecelakaan terjadi pada pukul 20.59 di Laut Tyrrhenian, dekat Pulau Ustica. Pesawat diketahui meledak dan jatuh ke laut.
Seperti dimuat The Guardian, semua orang di pesawat yang terdiri dari 77 penumpang dan 4 kru pesawat, tewas. Kecelakaan pesawat diketahui setelah kapal terbang tersebut hilang dari radar menara pengawas udara.
Dua jet tempur Italia segera meluncur ke lokasi kejadian. Namun pesawat sudah tak terlihat di permukaan. Tim pencari pesawat baru menemukan serpihan atau potongan kapal beberapa hari kemudian.
Selama puluhan tahun, investigasi atas kecelakaan pesawat ini belum membuahkan hasil. Pada tahun 1989, Komisi DPR urusan Terorisme yang dikepalai Senator Giovanni Pellegrino mengeluarkan pernyataan atas kecelakaan pesawat Itavia Flight 870.
“Insiden kecelakaan pesawat DC9 ini terjadi setelah adanya pengintaian oleh pihak militer, pesawat ditembak jatuh. 81 orang tak bersalah tewas akibat aksi yang seperti serangan perang, perang yang tak dideklarasikan. Ada aksi diam-diam polisi internasional yang telah merampas hak kedaulatan kami,” demikian pernyataan tersebut.
Namun demikian, pernyataan tersebut tak juga memberikan kepastian terkait penyebab kecelakaan dan siapa pihak yang bertanggung jawab.
Pada Juni 2008, Kejaksaan Roma kembali membuka investigasi kecelakaan setelah mantan Presiden Italia Francesco Cossiga menduga bahwa pesawat ditembak jatuh oleh jet tempur Prancis.
Advertisement
Lalu pada 7 Juli 2008, Pemerintah Italia menyatakan Presiden Prancis kala itu dianggap bertanggung jawab. Namun tetap tak ada bukti.
Hasil investigasi lain pada 1994 yang dilakukan oleh Tim Gabungan Inggris Air Accidents Investigation Branch (AAIB) dan investigator Italia menemukan bukti bahwa adanya bom yang disematkan di pesawat berdasarkan analisa serpihan pesawat. Namun hasil ini diabaikan Pengadilan Tinggi Italia.
Dugaan lain, pesawat Flight Itavia ini diduga ditembak oleh pihak NATO yang menduga bahwa ada Muammad Khadafi berada di pesawat tersebut. Saat itu, tengah terjadi konflik antara Libia dengan Barat.
Sejarah lain mencatat, pada 27 Juni 1947, Jenderal Soedirman diangkat Presiden Sukarno sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Yogyakarta. Pada 27 Juni 1996, pesawat luar angkasa Galileo berhasil melewati Ganymede, satelit terbesar Planet Jupiter, juga mengambil gambar dan mengungkap struktur detail permukaannya.