16-8-1987: Pilot 'Teledor' Mengakibatkan 156 Orang Tewas

Pilot dan kopilot tidak melakukan prosedur pra-penerbangan dengan baik. Diduga karena terburu-buru menghindari cuaca buruk saat terbang.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 16 Agu 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 06:00 WIB
16-8-1987: Pilot Teledor Mengakibatkan 156 Penumpang Tewas
Pilot dan co-pilot tidak melakukan prosedur pra-penerbangan dengan baik. Diduga karena terburu-buru menghindari cuaca buruk saat terbang (archive.azcentral.com).

Liputan6.com, Detroit - Pada 16 Agustus pada tahun 1987, sebuah kecelakaan pesawat terjadi di Bandara Detroit Metropolitan, Michigan, dan menewaskan 156 penumpang.

Sesaat sebelum kejadian nahas tersebut, pesawat Northwest Flight 255 akan bertolak dari Detroit menuju California, dengan satu pemberhentian di Phoenix, Arizona.

Namun, saat burung besi DC-9 Super 82 itu lepas landas, pilot dan kopilot tidak melakukan pemeriksaan pra-penerbangan sesuai dengan prosedur.

Akibatnya, sistem peringatan lepas landas pesawat tidak hidup dan membuat Northwest Flight 255 mengalami kecelakaan di gerbang (gate) landasan.

Kurangnya komunikasi antara pilot dan pilot pendamping, berubah menjadi kesalahan yang mematikan. Keteledoran kedua orang tersebut membuat sayap tambahan tidak berfungsi saat lepas landas.

Sayap tambahan atau extended flaps tersebut berfungsi sebagai pengangkat permukaan pada ujung sayap pesawat.

Saat Northwest Flight 255 melaju kencang di atas landasan sepanjang 2 kilometer tersebut, pesawat hanya naik setinggi 1,2 meter di atas permukaan tanah.

Padahal, seharusnya burung besi itu sudah harus naik setinggi 182 meter di udara. Hal tersebut mengakibatkan pesawat menabrak lampu jalan dan kantor penyewaan mobil di ujung landasan.

DC-9 Super 82 itu terus melaju, kemudian menabrak jalan yang berada sejauh 80 kilometer, di jembatan Interstate 94 di Romulus.

Pesawat menabrak mobil yang berada di jalan tersebut, mengakibatkan penumpang di dalam kedua kendaraan itu tewas.

Insiden nahas itu mengakibatkan 156 orang tewas, termasuk seorang atlet basket Phoenix Suns, Nick Vanos. Ajaibnya, seorang bocah berusia 4 tahun, Cecelia Cichan dari Tampe, Arizona, menjadi satu-satunya penumpang selamat.

"Saya memikirkan kecelakaan itu setiap hari. Sulit untuk mengabaikan kejadian itu saat melihat bayangan diriku di cermin," kata  Crocker seperti dikutip situs New York Daily News pada 2013. Kala itu ia telah berusia 30 tahun.

"Luka-lukaku begitu nyata. Lengan, kaki, juga bekas luka di dahiku." 

Pada hari yang sama tahun 1977, Elvis Presley, si Raja Rock n Roll meninggal dunia secara misterius, saat berumur 44 tahun. Sementara itu, 16 Agustus 1958, seorang penyanyi terkenal lainnya Madonna Louise Ciccone atau yang dikenal dengan nama Madonna saja, lahir di Detroit, Michigan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya