Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 177 WNI calon jemaah haji yang tertangkap tangan menggunakan paspor palsu menuju Tanah Suci saat ini masih berada di Filipina. Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyatakan sudah berkomunikasi dengan pihak berwenang di sana.
Menlu Retno menuturkan, ia kerap berkomunikasi setiap pukul 10.00 WIB dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Filipina, Manila.
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
"Itu waktu yang pas karena di sana sudah pukul 11.00 WIB," ujarnya di acara The 3rd Indonesia-Australia di Yogyakarta, Jawa Tengah, Selasa (30/8/2016).
Advertisement
Retno memaparkan, sejauh ini tim dari Jakarta sudah diturunkan dan bantuan obat-obatan juga sudah dikirim. Meski demikian, pemulangan WNI tersebut masih menunggu pendalaman informasi.
Ia juga belum memutuskan, apakah pemulangan dilakukan bertahap atau sekaligus, mengingat ada kemungkinan sebagian WNI akan menjadi saksi.
"Prinsipnya, kami usahakan mereka semua kembali ke Indonesia soal mekanismenya tunggu hasil pendalaman informasi," pungkas Retno.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, verifikasi terhadap para WNI terus berlangsung hingga saat ini. Kondisi 177 orang tersebut pun dipastikan baik.
Walau keadaannya baik, Arrmanatha Nasir tak memungkiri ratusan WNI itu merasa lelah. Pasalnya, WNI tersebut menjalani pemeriksaan terus menerus sejak hari pertama ditahan.