Hillary Vs Trump Lempar Lelucon 'Sinis' di Acara Pengumpulan Dana

Hanya berselang 24 jam dari debat ketiga, Hillary dan Trump kembali bertemu di Al Smith Dinner dan melontarkan sejumlah komentar ringan.

oleh Citra Dewi diperbarui 21 Okt 2016, 10:11 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 10:11 WIB
Kardinal Dolan diapit oleh Hillary Clinton dan Donald Trump dalam penggalangan dana Al Smith Dinner
Kardinal Dolan diapit oleh Hillary Clinton dan Donald Trump dalam penggalangan dana Al Smith Dinner (Damon Winter/The New York Times)

Liputan6.com, New York - Hanya 24 jam setelah melangsungkan debat final, Donald Trump dan Hillary Clinton kembali bertemu di ruangan yang sama dalam acara Al Smith Dinner di New York pada 20 Oktober malam waktu setempat.

Acara empat tahunan yang digelar menjelang Pilpres AS itu merupakan penggalangan dana yang dilakukan oleh kalangan untuk mendukung Catholic Charities, di mana para hadirin mengenakan dasi berwarna putih.

Dalam acara itu, Hillary dan Trump duduk bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh Kardinal Dolan.

Para Calon Presiden AS biasanya memberi komentar ringan, mengolok-olok diri mereka sendiri atau rivalnya.

Hillary menggunakan baju fuchsia sementara Trump seperti hadirin lainnya yang secara tradisional menggunakan dasi putih.

Seperti halnya dua debat lalu, baik Hillary dan Trump tidak saling berjabat tangan. Di acara penggalanan dana itu, meski keduanya duduk bersebelahan diapit kardinal New York mereka hanya bersinggungan satu sama lain.

Hillary Vs Trump Lempar Lelucon 'Sinis' di Acara Pengumpulan Dana (Reuters)

Alfred E.Smith IV, tuan rumah acara makan malam itu, melihat masih ada ketegangan antara Trump dan Hillary. Meskipun keduanya tertawa lebar. Ia pun mencoba memecahnya dengan melontarkan lelucon, "Trump menyambut Hillary dan bertanya 'apa kabar?' Hillary menjawab, 'saya baik, dan sekarang keluar dari ruangan ganti pakaian perempuan." Demikian dilansir New York Times, Jumat (21/10/2016).

Alfred dengan suaranya yang khas juga menggoda Wali Kota New York, Rudolph Giulani yang kini menjadi penasihat Trump disinggung,"Kita harus pastikan Anda hadir, sebagai bayangan Trump sepanjang malam ini."

Setelah itu, Alfred memberi kesempatan kepada Trump untuk tampil terlebih dahulu.

"Tak peduli koin dilempar seperti apa, pembicara kita kali ini akan berkomentar, 'itu curang, tak adil," kata Alfred sambil disambut dengan tawa.

"Donald, mikrofon buat Anda dan jangan khawatir, ini tidak rusak kok," lanjutnya.

Trump dengan pidato tertulis tampil cukup lucu. Beberapa kali ia memberi lelucon sinis.

Hillary yang mendengar hal itu terlihat beberapa kali terbahak. Raut muka capres Demokrat yang sudah banyak makan garam politik AS tak berubah sama sekali.

Giliran Hillary, ia lebih banyak melontarkan lelucon yang lebih sopan. 

Acara ditutup dan akhirnya, Hillary serta Trump berjabat tangan. 

Sejarah 'Lelucon' Capres AS

Alfred E. Smith, adalah mantan calon presiden. Ia adalah seorang gubernur yang menjabat hingga empat kali di negara bagian New York sebelum mencalonkan diri jadi capres AS pada 1928.

Sehabis debat final, ia menyelenggarakan acara makan malam dengan tujuan menggalang dana untuk acara gereja Katolik.

Smith adalah capres pertama AS yang beragama Katolik. Ia dikenal sebagai 'Prajurit yang Bahagia' karena humornya yang lucu dan kerap kali melanggar penasihat politiknya yang memintanya untuk lebih serius. 

Di acara makan malam itu ia mengundang lawannya Herbert Hoover.

Smith dikalahkan secara telak pada 1944 oleh Herbert Hoover. Semenjak saat itu ia mundur dari politik. Smith meninggal pada tahun 1944 dan tahun berikutnya, tiap penyelenggaraan pemilihan capres AS, makan malam semacam itu digelar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya