Liputan6.com, Jakarta - Sebenarnya, apakah yang membuat suatu negara disebut kaya, sehat, makmur, dan bahagia? Sebuah lembaga bernama Legatum Institute mencoba mencari jawabnya dalam survei unik mereka. Para pembaca Liputan6.com pada Sabtu (5/11/2016) sore tertarik membaca temuan lembaga tersebut.
Demo 4 November 2016 yang awalnya berjalan tertib dan baik, kemudian tercemar oleh tindakan kurang terpuji. Kondisi tersebut membuat Presiden Joko Widodo membatalkan kunjungannya ke Australia dan menelepon perdana menteri Negeri Kanguru terkait hal itu.
Baca Juga
Terakhir, para pembaca ikut merasakan ketegangan ketika dua penerbangan di China nyaris bertabrakan. Namun berkat keahlian He Chao, kapten pilot Eastern Airlines, bencana pun dapat dihindari.
Advertisement
Berikut Top 3 Global selengkapnya:
1. 25 Negara Terkaya, Tersehat, Termakmur dan Bahagia, Indonesia?
Legatum Institute, sebuah perusahaan riset dari London mengeluarkan laporan tahunan ke-10 tentang indeks kemakmuran secara global.
Negara paling makmur ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki oleh mereka. Tapi, Legatum Institute menemukan hal lain saat menyusun ranking.
Perusahaan itu membandingkan 104 variabel dari daftar yang mereka ajukan. Variabel itu termasuk 'indikator tradisional' seperti pendapatan domestik bruto (PDB) dan jumlah orang yang bekerja full time.
Namun, yang menarik adalah keamanan internet dan bagaimana orang bisa istirahat dengan baik tiap harinya juga dihitung sebagai indikator. Demikian seperti dikutip dari The Independent, Jumat 4 November 2016.
2. Pasca-Demo Rusuh 4 November, Jokowi Menelepon PM Australia
Demonstrasi 4 November untuk memprotes dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama awalnya berjalan damai dan tertib.
Perwakilan demonstran diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat penting. Pemerintah berjanji menuntaskan proses hukum terkait laporan dugaan penistaan sesuai aturan dan dalam waktu singkat, yaitu dua pekan. Massa pun diminta membubarkan diri setelah pukul 18.00 sesuai aturan demonstrasi.
Namun, situasi berubah rusuh pada malam hari.
Sebagian massa yang tak mau membubarkan diri terlibat bentrok dengan aparat, kemudian melempari polisi menggunakan batu dan botol, sejumlah kendaraan dibakar. Pasukan pengaman pun mengerahkan gas air mata dan meriam air (water cannon) untuk menghalau demonstran.
3. Dalam Hitungan Detik Pilot Ini 'Batalkan' Tabrakan 2 Pesawat
Insiden maut nyaris terjadi di Bandara Internasional Hongqiao, China pada 11 Oktober 2016. Kala itu, kapten pilot Eastern Airlines, He Chao sedang memacu pesawat Airbus 320 di landasan. Burung besi itu siap mengudara.
Tiba-tiba, sebuah pesawat A330 muncul, memotong landasan. Saat Chao menyadari keberadaan kapal terbang itu, ia dengan cepat memperkirakan, tabrakan tak akan bisa dihindari.
Kemudian, sang penerbang memacu pesawatnya dengan kekuatan penuh dan segera lepas landas --menyisakan jarak hanya 19 meter dengan A330. Kemudian, Chao menerbangkan pesawat ke Tianjin dan mendaratkannya dengan selamat 100 menit kemudian.