Liputan6.com, Istanbul - Presiden AS Barack Obama yang tengah berlibur menghabiskan malam tahun baru di Hawaii mengucapkan ucapan duka cita atas serangan penembakan brutal di Istanbul, Turki. Obama yang menjelang lengser itu menawarkan bantuan terkait insiden itu.
Selain itu, Obama juga telah mengerahkan tim untuk menawarkan bantuan kepada otoritas Turki terkait penembakan ini. Demikian pernyataan Gedung Putih yang dilansir Reuters Minggu (1/1/2017).
"Sore ini presiden sudah mendapat pengarahan dari tim keamanan terkait serangan di Istanbul," kata pernyataan juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz.
Advertisement
"Presiden juga menyampaikan duka cita terhadap para korban, dan telah mengarahkan timnya untuk menawarkan bantuan kepada otoritas Turki, jika memang diperlukan," lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, saksi mata di kelab malam Istanbul yang tengah merayakan malam tahun baru mengatakan, salah seorang pelaku menggunakan baju sinterklas.
Sinterklas gadungan itu membawa senapan laras panjang. Sebelum masuk ke kelab malam elite Reina Club, ia menembak mati petugas polisi. Aksi dilakukan pada Minggu 1 Januari 2017 pukul 01.45 waktu setempat.
Dalam penembakan brutal di perayaan tahun baru itu, 35 orang dilaporkan tewas sementara 40 lainnya terluka. Hal itu dikemukakan oleh Gubernur Istanbul, Vasip Sahin. Ia juga menyebut insiden itu merupakan serangan teroris yang menyerang orang-orang tak bersalah.
"Pelaku dengan brutal menghujani orang-orang tak bersalah yang tengah senang-senang merayakan tahun baru," kata Sahin.
Dipercaya ada 500 orang dalam kelab itu. Sementara pelaku menghilang di tengah kepanikan para pengunjung itu.