Liputan6.com, Teheran - 17 Desember 2016, cuaca di Iran begitu dingin. Siang hari itu, seorang tentara muda Mohammad Bakhtar, tengah berpatroli di markasnya.
Asyik berkeliling memeriksa keadaan, dari jauh Bakhtar mendengar suara rintihan. Setelah dicek, ternyata itu bukan berasal dari manusia, melainkan seekor anjing liar.
Hewan tersebut terjebak di sebuah kawat berduri di tengah-tengah wilayah ranjau di dekat gudang senjata.
Advertisement
Tanpa pikir panjang, Bakhtar langsung mendekat ke anjing tersebut lalu membuka semua ikatan kawat berdurinya.
Usai berhasil membebaskan hewan tersebut, selang beberapa detik, ranjau yang didekat Bakhtar meledak. Kaki sebelah kananya luka parah.
"Saya tahu itu memang ladang ranjau, saya pun tak dapat menjangkau anjing itu dari jauh. Akhirnya saya tempatkan kaki kanan saya di sisi luar pagar berduri untuk melepaskan anjing itu dan saat itu pula ranjau meledak," sebut Bakhtar, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (6/1/2016).
Baca Juga
Bakhtar mengatakan, sesaat setelah ledakan ia sempat dilarikan ke rumah saki di Kota Tabriz. Namun, upaya menyelematkan kakinya gagal. Pria 19 tahun itu pun terpaksa kehilangan kaki kanannya.
Kisah heroik Bakhtar menjadi viral di Iran. Di depan rumah sakit tempatnya dirawat ribuan orang mulai dari pejabat pemerintah hingga masyarakat biasa berkumpul untuk memanjatkan doa dan berterima kasih atas aksi yang dilakukannya.
Saat keluar rumah sakit untuk menuju kampung halamannya di Marivan, masyarakat kota menyambutnya bak pahlawan.
"Kamu seorang pahlawan, selamat datang kembali tentara pemberani," tulis sebuah spanduk penyambutan di Kota Marivan.
Bakhtar menegaskan, walau kehilangan kaki kanannya, ia sama sekali tidak menyesal telah menyelamatkan anjing liar Desember lalu.
"Saya memang sakit, tapi perasaan saya sungguh bahagia ketika melihat ribuan orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk saya," paparnya.
Dia mengatakan, aksinya ini didasari kasih sayangnya terhadap binatang. "Saya mencintai alam dan saya mencintai hewan," ucap dia.
"Ketika saya tumbuh di desa kecil di pinggiran kota Marivan kami memelihara anjing dan sapi, saat saya pindah ke kota saya merindukan hal itu, di kota saya tak punya kesempatan memelihara anjing," kata Bakhtar.
Aksi heroik Bakhtar juga diperhatikan Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar. Pujian pun terlontar dari mulutnya.
"Ia adalah sumber kebanggaan dan kehormatan bagi semua rakyat Iran," ucap Ebtekar.
Sang Wapres pun menawarkan Bakhtar untuk bekerja di Organisasi Perlindungan Lingkungan Iran (EPO). Kerja di EPO menurt Ebtekar merupakan cita-cita Bakhtar yang ingin selalu dekat dengan alam.