Asteroid Misterius Ini Simpan Harta Karun US$ 10 Juta Triliun?

Peneliti memperkirakan kandungan besi di asteroid 16 Psyche jika dibawa ke Bumi akan bernilai US$ 10.000 kuadriliun --seribu triliun.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Jan 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 18:20 WIB
16 Psyche
16 Psyche (Arizona State University)

Liputan6.com, Washington DC - Asteroid 16 Psyche merupakan salah satu obyek paling misterius di tata surya kita. Namun dalam beberapa tahun ke depan, manusia diperkirakan dapat mengenal lebih dekat benda angkasa luar itu.

Baru-baru ini badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mengumumkan akan melancarkan misi ke asteroid yang terletak di antara Mars dan Yupiter.

Seperti dikutip dari Global News, Selasa (17/1/2017), Psyche kemungkinan terbentuk sebagai sebuah planet yang mengalami beberapa kali tabrakan selama tata surya baru terbentuk.

Hal tersebut membuat lapisan luarnya menghilang dan menampakkan inti yang mirip dengan inti Bumi.

Apa yang tersisa dari Psyche adalah sepotong logam yang hampir seluruhnya terdiri dari besi, nikel, dan sejumlah logam langka seperti emas, platinum, tembaga, kobalt, iridium, dan renium. Hingga saat ini belum ditemukan asteroid semacam itu di galaksi kita.

"Itu adalah obyek yang aneh," ujar Lindy Elkins-Tanton, seorang ketua ilmuwan dalam misi NASA dan direktur School of Earth and Space Exploration Arizona State University.

Jika asteroid sebesar 200 kilometer itu bisa dibawa ke Bumi, Elkins-Tanton memperkirakan bahwa kandungan besi di dalamnya akan bernilai US$ 10.000 kuadriliun --seribu triliun.

"Bahkan jika kita bisa ambil sepotong logam besar dan menariknya ke sini...apa yang bisa Anda lakukan? Bisakah Anda menyembunyikannya dan mengontrol sumber daya global dan melindungi pasar Anda? Bagaimana jika Anda memutuskan untuk membawanya kembali dan memecahkan masalah manusia soal sumber daya logam? Ini jelas spekulasi liar," ujar Elkins-Tanton.

Namun NASA tak berencana membawa Psyche ke Bumi karena teknologi untuk melakukan hal tersebut belum tersedia.

Sebaliknya, pesawat angkasa luar yang diluncurkan pada 2023 itu akan bertugas untuk mengamati keadaan asteroid.

Data yang diperoleh selama pengamatan diharapkan dapat memberikan ilmuwan ide lebih baik tentang bagaimana terbentuknya Bumi yang terdiri dari beberapa lapisan, yakni inti, mantel, dan kerak.

Informasi yang dikumpulkan juga diharapkan dapat menghasilkan cerita alternatif soal asal-usul Psyche.

"Salah satu kemungkinan adalah material itu terbentuk sangat dekat dengan Matahari pada awal terbentuknya tata surya," ujar Elkins-Tanton.

Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asteroid itu bisa saja mengandung air. Jika hal tersebut terbukti kebenarannya, manusia dapat menjadikannya tempat persinggahan jika melakukan perjalanan ke galaksi.

Menambang Harta di Asteroid

Kawah Popigai mungkin jadi salah satu bukti keberadaan harta karun dari angkasa luar.

Ilmuwan mengatakan, Popigai adalah salah satu bekas tumbukan asteroid di Bumi dengan kepunahan massal yang terjadi 33,7 juta tahun lalu.

Namun, bukan hanya itu yang menarik. Pada September 2012 lalu Rusia mengklaim kawah Popigai yang berdiameter mencapai 100 km, menyimpan harta karun tak terkira: berlian triliunan karat.

Jumlahnya pun luar biasa besar, bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun. Jika benar, jumlah itu lebih dari 10 kali lipat persediaan berlian dunia yang saat ini diketahui.

Ilustrasi kegiatan penambangan asteroid (Deep Space Industries)

Pemerintah Kremlin, saat Uni Soviet masih berjaya di tahun 1970-an, sejatinya telah mengetahui hal ikhwal tambang harta di bawah kawah selebar 62 mil atau 99,7 kilometer itu. Namun mereka menutup rahasia itu rapat-rapat. Apalagi tujuannya, jika tidak demi mendapatkan keuntungan melimpah.

Kala itu, Uni Soviet justru memproduksi berbagai berlian tiruan untuk kepentingan industri yang ternyata juga membawa keuntungan besar.

Baru belakangan Pemerintah Rusia memberi kesempatan pada ilmuwan dari Novosibirsk Institute of Geology and Mineralogy untuk membuka akses ke permata tersembunyi itu.

Kantor berita resmi ITAR-Tass, menyebut, berlian yang ada dalam situs yang dikenal sebagai Popigai Astroblem, dua kali lipat lebih keras dari permata biasa, membuatnya ideal untuk kepentingan industri dan keilmuwan.

Selama ini, industri berlian yang mendatangkan pundi-pundi uang Rusia sebagian besar bertumpu pada tambang kolosal di Mirny, bagian atas, Yakutia.

Operasi penambangan tersebut dimulai pada tahun 1950-an, saat ilmuwan menemukan deposit berlian dalam jumlah besar di lokasi, sekitar 4.300 kilometer dari Moskow.

Sementara itu, sejumlah pihak berniat menambang asteroid.

DSI, perusahaan AS yang berfokus dalam penambangan asteroid (Deep Space Industries)

Luksemburg -- salah satunya -- negara kecil di Eropa yang berbatasan langsung dengan Belgia, Jerman, dan Prancis itu bergabung dengan perusahaan asal California, Deep Space Industries (DSI).

DSI merupakan perusahaan yang bertujuan untuk menemukan, menambang, dan menyediakan sumber daya asteroid.

Kerjasama tersebut bermaksud menghasilkan pesawat angkasa luar dengan ukuran 30 sentimeter yang dijuluki Prospector-X. Benda canggih itu dirancang untuk menguji teknologi pertambangan asteroid.

Perusahaan AS lain, Planetary Resources, telah menjadi salah satu kekuatan yang mendorong kemajuan teknologi penambangan asteroid.

Perusahaan tersebut memiliki beberapa pemegang saham dengan profil yang terkenal di Sillicon Valley, termasuk petinggi Alphabet yakni Larry Page dan Eric Schmidt, serta pendiri Virgin, Richard Branson.

Tahun lalu,

Planetary Resources

meluncurkan satelit pertamanya dari Stasiun Angkasa Luar Internasional atau ISS untuk menguji teknologi pertambangan asteroid.

Namun hingga kini, posisi hukum kegiatan penambangan asteroid belum pasti. Mengklaim sebuah planet merupakan hal yang dilarang pada 1967 oleh International Space Treaty, namun undang-undang tentang ekstraksi sumber daya angkasa luar masih belum terbentuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya