Raja Arab Bantah Temui Rizieq Shihab

Kedutaan Arab Saudi memastikan tak ada rencana Raja Salman bertemu Rizieq Shihab. Pertemuan hanya dengan Jokowi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Jan 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 19:40 WIB
Raja Baru Arab Saudi Rombak Besar-besaran Kabinet
Raja Salman mengumumkan perombakan besar kabinet Arab Saudi. Hal itu dilakukannya sepekan setelah ia naik tahta.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Arab Saudi di Jakarta akhirnya memberi konfirmasi soal agenda kunjungan Raja mereka Salman Bin Abdulaziz.

Rencananya, Raja Salman akan menyambangi Tanah Air pada Maret ini.

Rencana kunjungan tersebut diwarnai isu. Salah satunya soal dugaan Raja Salman akan bertemu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Isu tersebut bahkan menjadi viral di sosial media belakangan ini.

Melihat hal tersebut, Kedutaan Arab Saudi memastikan tak ada rencana Raja Salman bertemu Rizieq Shihab. Lawatan ke Jakarta adalah untuk memenuhi undangan dari Presiden Joko Widodo.

"Kunjungan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara serta dalam rangka membahas berbagai bidang kerjasama demi kepentingan kedua bangsa yang bersahabat," sebut keterangan pers kedutaan Arab Saudi.

"Berkaitan dengan apa yang tersebar di situs jejaring sosial selain pernyataan di atas adalah informasi tidak benar," sambung keterangan pers tersebut.

Selain itu, Kedutaan Saudi pun menyatakan, lawatan tersebut bentuknya sebagai balasan dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada 2015 lalu.

Sebelumnya, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel telah melakukan pertemuan dengan Kepala Protokol Kerajaan, Dr. Khaled bin Saleh al-Abbad. Pertemuan yang dilakukan secara maraton ini dilakukan demi memastikan kunjungan Raja Salman ke Tanah Air.

"Pada pertemuan kami dengan Kepala Protokol Kerajaan, Dr. Khaled bin Saleh al-Abbad telah disampaikan secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan agendanya," sebut Agus melalui keterangan tertulis yang disampaikan KBRI Riyadh, Kamis (26/1/2017).

Agus menuturkan, mewujudkan kunjungan bersejarah Raja Salman ke Indonesia menemui banyak tantangan. Rencana tersebut bahkan sudah mereka upayakan sejak 14 Maret 2016.

Namun, Agus menyebut titik terang terwujudnya kunjungan Raja Salman terjadi kala dia menyerahkan surat kepercayaan kepada Orang Nomor Satu di Arab Saudi tersebut.

"Ketika menyerahkan Credential Letter 22 Juni 2016, saya diberikan waktu lima menit untuk menyampaikan beberapa paragraf pesan kepada Raja. Dan saya sampaikan pertama; salam dari Bapak Presiden RI Joko Widodo, kedua; Bangsa kami Indonesia sangat merindukan Kunjungan Yang Mulia Khadimul Haramain ke Negara Kedua Paduka, Indonesia," sebut Agus.

"47 tahun, kami menanti kunjungan Yang Mulia. Beliau menjawab: Insya Allah dalam waktu yang tepat saya sangat senang untuk berkunjung ke negaramu yang masih bersaudara," tambah dia. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya