Liputan6.com, Washington DC - Sebuah kapal mata-mata Rusia berada di 48 kilometer dari lepas pantai Connecticut. Menurut pejabat pertahanan AS, itu adalah perjalanan ke utara terjauh yang pernah dilakukan kapal mata-mata Rusia.
Sementara itu pesawat perang Rusia baru-baru ini melancarkan sebuah "serangan ejekan" terhadap kapal AS.
Menurut laporan CNN seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (16/2/2017), kapal Leonov yang melakukan patroli serupa pada 2014 dan 2015, mulai berangkat dari lepas pantai Delaware pada 15 Februari waktu setempat. Namun biasanya kapal tersebut hanya berlayar sampai Virginia.
Advertisement
Kapal dari armada utara Rusia di Laut Utara itu telah singgah di Kuba sebelum melakukan patroli di sepanjang Pantai Atlantik. Diharapkan Leonov akan kembali ke Laut Utara untuk mengikuti misi terbaru.
Kapal Rusia tersebut dilengkapi dengan peralatan mata-mata berteknologi tinggi dan didesain untuk menghadang sinyal intelijen. Pejabat AS mengatakan, Angkatan Lautnya mengawasi kapal tersebut.
Leonov adalah kapal mata-mata kelas Vishnya milik Rusia. Kapal jenis tersebut juga membuntuti kapal AS, USS Porter, yang berhadapan dengan tiga pesawat Rusia di Laut Hitam pada 10 Februari lalu.
Saat itu USS Porter sedang berlayar di Laut Hitam ketika bertemu dengan tiga pesawat Rusia. Menurut seorang pejabat pertahanan senior, burung besi itu dianggap tak aman dan profesional karena terbang terlalu dekat dengan kapal destroyer AS.
Pejabat pertahanan lain mengatakan, salah satu pesawat merupakan Su-24 yang dilengkapi dengan senjata. Jet tersbut terbang dengan jarak 180 meter dari Porter, melaju dengan kecepatan 500 knot, dan berada di ketinggian 91 meter di atas permukaan laut.
Angkatan Laut AS mengatakan, pesawat tersebut tak melintas di atas kapal. Namun Su-24 melakukan "serang ejekan" terhadap kapal Porter tersebut.
Dua pesawat Rusia lainnya, IL-38 dan pesawat SU-24 juga terbang di dekat kapal Amerika Serikat. Kru Porter berusaha menghubungi pesawat Rusia, namun tidak mendapat respons.
Menanggapi kejadian tersebut, Moskow membantah bahwa pesawat mereka membuat gerakan yang tidak aman.
"Tidak ada insiden pada 10 Februari yang melibatkan pesawat Rusia ang terbang di dekat USS Porter di Laut Hitam," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov, kepada media Pemerintah Rusia.