Banjir Renggut 246 Nyawa, Zimbabwe Darurat Bencana Nasional

Banjir di Zimbabwe telah menghanyutkan beberapa jembatan dan jalan, serta mengisolir masyarakat di sekitarnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Mar 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 17:00 WIB
Kariba Dam di Sungai Zambezi saat 3 saluran air banjir dibuka di Karibe, Zimbabwe. (Reuters)
Kariba Dam di Sungai Zambezi saat 3 saluran air banjir dibuka di Karibe, Zimbabwe. (Reuters)

Liputan6.com, Harare - Banjir melanda Zimbabwe sejak Desember 2016, menewaskan 246 jiwa dan menyebabkan hampir 2.000 orang jadi tunawisma.

Negara Afrika bagian selatan kemudian mengimbau para donor internasional untuk memberikan bantuan sebesar US$ 100 juta untuk korban banjir.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (3/3/2017), banjir itu telah menghanyutkan beberapa jembatan dan jalan serta mengisolir masyarakat di sekitarnya. Hal itu dibenarkan oleh Menteri Transportasi Zimbabwe, Yoram Gumbo.

Melihat kondisi tersebut, salah satu menteri Zimbabwe, Saviour Kasukuwere menyatakan status bencana nasional di negaranya. Lalu mengumumkan jumlah korban tewas pada Kamis 2 Maret dan menyebut bahwa 128 orang terluka akibat banjir.

"Keadaan jalan kami kini jauh lebih buruk...," kata Menteri Gumbo.

Sementara itu, pelayanan kesehatan di Zimbabwe dilaporkan berhenti, karena perawat dan dokter berdemo akibat penunggakan pembayaran bonus mereka.

Tentara profesional medis kemudian dipanggil. Mereka berjuang keras untuk mengobati pasien. 

Saat ini Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe tengah berada di Singapura untuk perawatan medis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya