Liputan6.com, Sisilia - Batuan dari gunung berapi dan uap panas melukai sedikitnya 10 orang, termasuk wisatawan dan ilmuwan akibat Gunung Etna di Sisilia meletus. Demikian disampaikan saksi dan media setempat.
Saat Etna meletus, para turis di sana tengah mengamati gunung berapi aktif itu. Mereka pun begitu terkejut ketika tiba-tiba magma tersembur dan mengenai lapisan salju lalu menimbulkan ledakan.
Baca Juga
Reporter BBC, Rebecca Morelle, kemudian melaporkan lewat Twitter, "Banyak orang terluka, beberapa di kepala, luka bakar, lecet dan memar."
Advertisement
"Saat akan turun gunung dihujani batu, menghindari batu-batu yang terbakar dan uap mendidih--suatu pengalaman yang tak pernah ingin saya ulangi," tulis Rebecca seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (17/3/2017).
Dia menambahkan bahwa ledakan besar itu mengakibatkan batu dan uap panas mengintai para pengunjung di sana.
Gunung Etna Meletus
Presiden Italian Alpine Club chapter di Catania, Umberto Marino, tengah menuju gunung berapi ketika orang-orang yang terluka berlarian ke arahnya.
"Material gunung berapi terlempar ke udara dan jatuh kembali ke bawah, mengenai kepala dan tubuh orang-orang yang berada di dekatnya," ujar Marino dikutip oleh situs Catania Today.
Menurut kantor berita Italia ANSA, enam orang dirawat di rumah sakit. Sebagian besar mengalami cedera kepala. Namun, tak satu pun dari mereka mengalami luka serius.
Di antara mereka yang berada di Gunung Etna saat terjadi letusan adalah ilmuwan dari lembaga vulkanologi Italia. Lembaga itu mengatakan stafnya di antara yang terluka, tapi tidak merinci berapa jumlah dan seberapa parah cederanya.
Gunung Etna telah aktif selama dua hari terakhir, membuat tontonan visual seperti semburan lava dan abu ke udara.
Aliran lava baru mulai terlihat dari kawah di tenggara pada Rabu, 15 Maret 2017.
Sejauh ini kondisi tersebut belum mengganggu lalu lintas di dekat Bandara Catania, mengakibatkan ketidaknyamanan bagi warga di sekitarnya.
Berikut cuplikan detik-detik saat Gunung Etna menyeburkan batuan dan uap panas ke pengunjung: