Liputan6.com, Mazar-e-Sharif - Menteri pertahanan dan kepala staf militer Afghanistan mengundurkan diri, setelah serangan Taliban yang menyebabkan puluhan tentara tewas. Demikian disampaikan istana kepresidenan setempat.
Serangan tersebut terjadi pada Jumat 21 April 2017, di sebuah pangkalan militer dekat Mazar-e Sharif.
Baca Juga
"Gerilyawan menargetkan tentara usai salat Jumat di masjid markas militer dan di sebuah kantin," kata salah satu tentara seperti dikutip dari BBC, Senin (24/4/2017).
Advertisement
Ini adalah serangan paling mematikan Taliban terhadap angkatan bersenjata sejak 2001.
"Para militan mengenakan seragam militer Afghanistan dan mengendarai kendaraan militer, masuk ke kompleks tersebut sebelum melepaskan tembakan," kata tentara tersebut.
Sedikitnya 10 militan tewas dalam pertempuran dengan tentara gadungan itu, sementara satu penyerang ditahan.
Sejauh ini tak jelas berapa banyak tentara yang tewas. Kementerian pertahanan Afghanistan belum merilis jumlah pastinya, hanya mengatakan lebih dari 100 orang tewas atau terluka.
Pejabat lain mengatakan kepada BBC setidaknya 136 orang meninggal, namun beberapa sumber menyebutkan jumlah korban bahkan lebih tinggi. Seorang saksi mata mengatakan bahwa dia menghitung jumlah jasad ada 165.
Serangan oleh tentara gadungan itu menyebabkan kemarahan yang meluas. Kemampuan pemerintah untuk melawan Taliban pun dipertanyakan.
Markas militer di Mazar-e-Sharif adalah rumah bagi Korps ke-209 Tentara Nasional Afghanistan, yang bertanggung jawab untuk mmengamankan sebagian besar wilayah Afghanistan utara termasuk Provinsi Kunduz.
Beberapa tentara Jerman dan tentara asing lainnya bertugas di sana.