Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara kembali mengeluarkan ancaman kepada AS. Dengan mendekatnya kapal induk USS Carl Vinson, negeri pimpinan Kim Jong-un itu pun bersuara keras.
"Tentara revolusi kan siap bertempur untuk mengenggelamkan kapal tempur AS yang membawa nuklir hanya dengan sekali pukul," kata editorial koran milik Partai Pekerja, Rodong Sinmum.
Ancaman itu dikeluarkan pada Minggu, 23 April 2017 dengan mendekatnya USS Carl Vinson beserta tiga kapal penyerang pengawalnya dan dua kapal tentara Angkatan Laut Jepang.
Advertisement
Koran itu juga menyebut USS Carl Vinson adalah "binatang yang menjijikkan". Disebutkan, serangan kepada kapal induk itu adalah "contoh nyata seperti apa militer kami".
Dikutip dari Fox News pada Selasa (25/4/2017), Presiden Donald Trump telah memerintahkan USS Carl Vinson untuk berlayar ke Semenanjung Korea setelah sebelumnya terdapat kesalahpahaman komando. Saat itu Trump berkoar bahwa kapal induk telah merapat ke kawasan. Namun dua hari kemudian, USS Vinson terlihat di perairan Indonesia, yang berarti tak memenuhi perintahnya.
USS Vinson saat itu ingin menyelesaikan misinya dahulu, yaitu latihan gabungan dengan Angkatan Laut Australia.
Dengan ancaman akan ada uji coba nuklir dan seorang warga AS kembali ditahan Korut, dilaporakan Presiden China Xi Jinping menelepon Trump untuk menghindari eskalasi tinggi.
Dua pemimpin itu berbicara lewat telepon pada Senin, 24 April 2017, menurut media China CCTV yang melaporkan Xi berharap Trump "menahan diri daripada membuat panas situasi."