180 Rumah Ambruk Diguncang Gempa China 5,5 SR

Sebanyak 8 orang tewas akibat gempa China kali ini di Taxkorgan, sementara 20 lainnya luka-luka.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mei 2017, 15:12 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 15:12 WIB
Gempa-di-China
Warga berkumpul di dekat reruntuhan usai diguncang gempa di Desa Kuzigun di Taxkorgan County, wilayah Otonomi Xinjiang Uygur, China, (11/5). Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter terjadi pukul 05.58 waktu setempat. (Li Jing / Xinhua via AP)

Liputan6.com, Taxkorgan - Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) -- media lain menulis 5,4 SR -- mengguncang bagian barat China pada Kamis. Badan administrasi lindu di wilayah tersebut menyebutkan, sebanyak delapan orang tewas dan lebih dari 20 lainnya luka-luka.

Gempa China pada Kamis pagi ini terjadi di daerah Taxkorgan, daerah pegunungan terpencil yang berbatasan dengan Tajikistan, Afghanistan dan Pakistan di wilayah Xinjiang.

Mengutip Global News, Kamis (11/5/2017), administrasi gempa Xinjiang mengatakan lebih dari 180 rumah -- di daerah berpenduduk sedikit itu -- ambruk.

Badan Survei Geologi AS mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer itu terjadi pada Kamis pukul 05.58 pagi (Rabu pukul 21.58 GMT). Pusat lindu yang dangkal menyebabkan guncangan begitu terasa di permukaan, sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Distrik ini memiliki populasi sekitar 33.000 penduduk, dan terkenal sebagai pemberhentian di Jalan Raya Karakoram. Tempat dibangunnya Jalan Sutera kuno yang menghubungkan kota Kashgar ke ibu kota Pakistan, Islamabad.

Kantor berita resmi Xinhua mengatakan bahwa gempa susulan terasa, dan pekerjaan pencarian dan pertolongan sedang berlangsung.

Gempa bumi umum terjadi di barat China, kepadatan populasi rendah di sana rendah sehingga korban jiwa sedikit. Namun pada 2003, sebuah gempa berkekuatan 6,8 SR -- di daerah dekat lokasi lindu pada Kamis -- menewaskan 268 orang.

Gempa China paling mematikan di abad ini terjadi di Provinsi Sichuan pada Mei 2008. Lindu berkekuatan 7,9 SR dengan kedalaman 19 kilometer itu menewaskan hampir 90.000 orang.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya