Liputan6.com, Caracas - Kondisi Venezuela semakin memburuk. Unjuk rasa menentang Presiden Nicolas Maduro terus terjadi.
Kali para demonstran anti-pemerintah mempersiapkan strategi baru. Mereka melemparkan aparat keamanan dengan bom molotov yang telah diisi tinja.
Bom tinja tersebut diberi nama poopootov. Akibat dari benda tersebut, beberapa ruas jalan di Caracas dipenuhi tinja. Demikian dikutip dari The Independent, Sabtu (13/5/2017)
Advertisement
"Mereka pakai gas, kami punya kotoran," tulis beberapa pesan berantai yang tersebar di Venezuela.
Seorang warga Venezuela yang berusia 51 tahun mengatakan, menggunakan tinja untuk melawan aparat keamanan diyakini ampuh.
Baca Juga
"Mereka (para demonstran), pergi (ke tempat unjuk rasa) dengan berbekal batu, itu senjata mereka. Sekarang mereka punya senjata baru, tinja," ucap pria yang namanya dirahasiakan ini.
"Salah seorang pasien saya mengumpulkan kotoran anaknya," sambung dia.
Kelompok pro-pemerintah menentang penggunaan tinja. Mereka menyatakan, kotoran tersebut malah membuat penyakit tersebar di Venezuela.
"Penggunaan tinja bukan cuma bentuk keputusasaan tapi ini sebuah kegilaan," sebut seorang penyiar televisi pro-pemerintah Mario Silva.
Kelompok oposisi Venezuela, mengetahui para pengikutnya menggunakan tinja, hingga saat ini memilih bungkam. Namun, seorang anggota parlemen, bernama Rafael Guzman menyebut cara tersebut bisa diterima.
"Mereka menggunakan senjata melawan kita. Jadi masyarakat menggunakan apa yang ada pada mereka," ucap Guzman.