Molotov Tinja, Senjata Baru Demonstran Lawan Pemerintah Venezuela

Kelompok oposisi Venezuela melempar bom tinja kepada aparat berwenang sebagai bentuk protes besar.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Mei 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 08:24 WIB
20170511-Demonstran Anti-Maduro Serang Polisi dengan Tinja-AP
Botol berisi tinja dilemparkan pengunjuk rasa ke arah Garda Nasional Venezuela di Caracas, 10 Mei 2017. Demonstran anti-pemerintah kini menggunakan bom 'poopootov' untuk menyerang petugas yang menghalangi jalannya aksi demo. (AP Photo/Fernando Llano)

Liputan6.com, Caracas - Kondisi Venezuela semakin memburuk. Unjuk rasa menentang Presiden Nicolas Maduro terus terjadi.

Kali para demonstran anti-pemerintah mempersiapkan strategi baru. Mereka melemparkan aparat keamanan dengan bom molotov yang telah diisi tinja.

Bom tinja tersebut diberi nama poopootov. Akibat dari benda tersebut, beberapa ruas jalan di Caracas dipenuhi tinja. Demikian dikutip dari The Independent, Sabtu (13/5/2017)

"Mereka pakai gas, kami punya kotoran," tulis beberapa pesan berantai yang tersebar di Venezuela.

Seorang warga Venezuela yang berusia 51 tahun mengatakan, menggunakan tinja untuk melawan aparat keamanan diyakini ampuh.

"Mereka (para demonstran), pergi (ke tempat unjuk rasa) dengan berbekal batu, itu senjata mereka. Sekarang mereka punya senjata baru, tinja," ucap pria yang namanya dirahasiakan ini.

"Salah seorang pasien saya mengumpulkan kotoran anaknya," sambung dia.

Kelompok pro-pemerintah menentang penggunaan tinja. Mereka menyatakan, kotoran tersebut malah membuat penyakit tersebar di Venezuela.

"Penggunaan tinja bukan cuma bentuk keputusasaan tapi ini sebuah kegilaan," sebut seorang penyiar televisi pro-pemerintah Mario Silva.

Kelompok oposisi Venezuela, mengetahui para pengikutnya menggunakan tinja, hingga saat ini memilih bungkam. Namun, seorang anggota parlemen, bernama Rafael Guzman menyebut cara tersebut bisa diterima.

"Mereka menggunakan senjata melawan kita. Jadi masyarakat menggunakan apa yang ada pada mereka," ucap Guzman.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya