Redam Demonstrasi, Presiden Venezuela Bagikan Rumah Gratis

Presiden Venezuela resmi menaikkan upah minimun pekerja sebesar 60 persen agar demo di negaranya bisa diredam.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 01 Mei 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 16:00 WIB
20150707-Presiden-Venezuela-Datangi-Majelis-Nasional-Venezuela-Nicolas-Maduro6
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro berbicara di majelis nasional di Caracas, (6/7/2015). Maduro juga memerintahkan kementerian luar negeri melakukan review penuh hubungan bilateral Venezuela dan Guyana. (REUTERS/Jorge Dan Lopez)

Liputan6.com, Caracas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, resmi menaikkan upah minimum. Selain itu, ia juga memberikan ratusan rumah gratis bagi warganya.

Upaya itu dilakukan di tengah gelombang protes besar di Venezuela. Unjuk rasa yang digelar beberapa pekan ini ditujukkan untuk melengserkan dirinya.

"Saya memerintahkan kenaikan upah 60 persen yang bisa dimulai Senin ini," ucap Maduro seperti dikutip dari Time, Senin (1/5/2017).

Saat ini diketahui upah minimun warga Venezuela setiap bulannya sebesar kurang lebih US$ 50 atau Rp 666 ribu. Kenaikan upah itu merupakan yang ketiga semenjak 2017 atau ke-15 sejak Maduro menjabat pada 2013.

"Kami di sini untuk mengurus pekerja. Mereka itu adalah kelompok paling rendah hati dan tidak pernah mendapat keistimewaan dalam oligarki," ucap Maduro.

Untuk pemberian apartemen gratis baru bagi rakyat, Maduro menegaskan, hal ini merupakan kelanjutan dari program pemberian rumah gratis bagi 1,6 juta warga Venezuela yang diinisiasi pendahulunya Presiden Hugo Chavez.

Meski dibelit kesulitan ekonomi, Maduro dapat mewujudkan pembangunan kediaman baru dengan bantuan pendanaan dari Pemerintah China.

Demonstrasi digelar di Venezuela, karena kelompok oposisi menuduh Maduro berlaku seperti diktator. Kondisi ekonomi yang terus merosot juga jadi alasan kuat orang-orang turun ke jalan.

Tidak cuma unjuk rasa meminta Maduro mundur, demonstran juga menuntut agar pemilu awal segera dilancarkan.

Semenjak demo digelar, sudah 29 orang tewas. Sementara 1.300 lainnya ditangkap oleh aparat berwenang di Venezuela.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya