Ini Cara Taiwan Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dengan RI

Pemerintah Taiwan tingkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia melalui New Southbound Policy.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jul 2017, 21:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 21:30 WIB
John Chen selaku perwakilan kantor dagang dan ekonomi Taiwan (TETO), menyampaikan visi utama dalam kebijakan New Southbound Policy (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
John Chen selaku perwakilan kantor dagang dan ekonomi Taiwan (TETO), menyampaikan visi utama dalam kebijakan New Southbound Policy (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia, pemerintah Taiwan meluncurkan New Southbound Policy (Kebijakan Baru ke Arah Selatan).

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan ekonomi antara Taiwan dan negara-negara di kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan.

Melalui kebijakan ini, pemerintah Taiwan berupaya untuk mendorong perusahaan di negaranya agar menanam modalnya di Indonesia. Taiwan sendiri memiliki beberapa kekuatan inovasi serta industri yang mampu dikembangkan di Indonesia. Salah satunya dalam sektor baja.

New Southbound Policy sengaja diluncurkan oleh pemerintah Taiwan untuk meningkatkan struktur ekonomi eksternal Taiwan dalam berbagai bidang. Selain itu, tujuannya agar mengurangi ketergantungan terhadap pasar tertentu.

Pemerintah Taiwan menilai, Indonesia adalah pemimpin ASEAN karena memiliki jumlah populasi yang besar. Untuk itu, pihaknya menganggap posisi Indonesia sangat penting di kawasan Asia Tenggara.

Dalam acara yang bertajuk 'Talking ASEAN: Taiwan's New Southbound Policy, Implication for ASEAN', John Chen, kepala perwakilan kantor dagang dan ekonomi Taiwan (TETO), menyampaikan visi utama dalam kebijakan tersebut.

"Ada beberapa hal yang menjadi visi utama kami di antaranya menjadikan kebijakan ini sebagai kerja sama yang dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, pihak akademik dan swasta," ujar John Chen dalam acara yang bertempat di Habibie Center, Jakarta Selatan pada Selasa (11/7/2017).

"Tahun 2016, Indonesia adalah negara tujuan perdagangan terbesar ke-14 bagi Taiwan sedangkan Taiwan adalah negara tujuan perdagangan terbesar ke-19 bagi Indonesia," tambah Chen.

Kepala TETO tersebut juga memaparkan, total nilai perdagangan antar kedua negara mencapai US$ 7 miliar. Pemerintah Indonesia sendiri mengalami surplus US$ 1,58 miliar dalam hubungan kerja sama tersebut.

Sesuai dengan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada beberapa hal yang akan difokuskan oleh pihak Taiwan dalam kebijakan ini.

Diantaranya, membangun infrastruktur di Indonesia, berinvestasi dalam sektor industrial, kerja sama dalam bidang pertanian, meningkatkan mutu pendidikan dan menjaring lebih banyak kunjungan wisatawan antar kedua negara.

Menurut John Chen, kebijakan New Southbound Policy sangat sejalan dengan tujuan masyarakat ASEAN. Terlebih, Indonesia sedang gencar mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya