5 Cerita Aneh Korut Ini Ternyata Fakta

Korut mempunyai beberapa kisah di luar nalar, namun, ternyata beberapa cerita tersebut adalah fakta.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Jul 2017, 20:24 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2017, 20:24 WIB
2 Hari Menjelang Kongres Partai, Korut Sibuk 'Merapikan' Kota
Dua hari menjelang kongres partai 'langka' di Pyongyang, warga dan pemerintah terlihat sibuk mendekorasi negaranya (Washington Post).

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara digambarkan sebagai negara paling tertutup di dunia. Setiap berita mengenai negara tersebut kerap jadi tajuk utama pemberitaan berbagai media.

Beberapa cerita aneh serta sulit diterima akal sehat terjadi di Korut. Banyak yang mengira hal tersebut hanya khayalan belaka dan tak terbukti kebenarannya.

Walau begitu, tidak semua cerita yang terdengar aneh dan gila merupakan rekaan. Beberapa kisah di luar nalar terkait Korut ternyata adalah fakta.

Dilansir dari ranker, berikut lima kisah aneh mengenai Korut yang 100 persen benar adanya, apa saja?

1. Mengotori Korsel dengan Sampah

Ulah Korut tersebut terjadi pada 2016. Kala itu ketegangan antar dua negara bersaudara ini sedang memuncak.

Ilustrasi sampah plastik. (Sumber NanD_PhanuwatTH/Shutterstock.com)

Awalnya, Korsel mencoba menyebarkan propaganda dengan memutar lagu-lagu K-Pop lewat pengeras suara besar yang dipasang di wilayah perbatasan, DMZ, dan diarahkan ke wilayah Korut.

Tindakan tersebut membuat pemerintah Korut naik pitam. Mereka merespons dengan cara yang sangat mengganggu.

Korut menerbangkan balon yang isinya pamflet propaganda, puntung rokok, tisu WC, dan beberapa sampah lain ke wilayah Korsel.

Apa yang dilakukan Korut diprotes keras Korsel. Seoul menyatakan, Pyongyang sudah menyebar sampah dan membuat kerusakan kecil di beberapa wilayah.

2. Pemilu yang Dimenangi Kim Jong-un 100 persen

Korut punya pemilu. Kalimat tersebut mungkin terdengar seperti dagelan.

Bukan tanpa sebab. Pasalnya, Korut dikuasai Kim Jong-un dan keluarganya yang memerintah di negara tersebut secara otoriter.

Namun, nyatanya Korut menjalankan pemilu dan memiliki perangkat pelaksananya seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Terakhir kali, Korut menyelenggarakan pemungutan suara pada 9 Maret 2014 lalu.

Pemimpin Korut, Kim Jong-un bertepuk tangan usai peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-14, ICBM, di barat laut Korea Utara. Uji rudal balistik antarbenua ini diumumkan pada hari Selasa, 4 Juni 2017. (KRT via AP Video)

Hasil pemilu ini begitu spektakuler. Kim Jong-un meraih suara 100 persen. Tidak ada yang tak memilih putra dari Kim Jong-il itu.

Sistem pemilu di Korut sangat unik. Warga Korut diharuskan memilih kandidat legislator untuk duduk di Majelis Rakyat Korut.

Tapi, di setiap distrik, pemerintah Korut hanya mengizinkan satu kandidat saja yang boleh maju sebagai legislator. Kandidat itu pun merupakan orang yang ditunjuk langsung oleh Kim Jong-un.

Rakyat Korut diberikan opsi ya atau tidak terhadap legislator itu. Walau ada pemilu pada 2014 lalu, seluruh warga memilih ya. Ini berarti kemenangan mutlak bagi Kim Jong-un.

3. Desa Palsu untuk Mengintimidasi Korsel

Terletak di Kijong-dong, Korut menamai tempat tersebut sebagai desa perdamaian. Sebab, bila dilihat dari Korsel desa ini, nampak tenang, damai dan cukup maju.

Terkait desa ini, Korut mengeluarkan pernyataan bahwa ada 200 orang yang tinggal dan desa ini punya fasilitas super lengkap, seperti sekolah dan rumah sakit.

Desa ini diciptakan untuk memperbaiki citra Korut serta membuat intimidasi kepada Korsel bahwa Korut tak seburuk pemberitaan yang disampaikan Korsel kepada dunia.

Namun, dari laporan orang yang pernah menyusup masuk ke 'wilayah damai' ini, desa itu tak berpenghuni bak kota mati.

4. Sewa Aktor China untuk Jadi Pendukung Bayaran

Tim Sepak Bola Korut (Reuters/Muhammad Hamed)

Pada 2010 Korut menghentak dunia. Tim sepak bola mereka berhasil menembus piala dunia yang kala itu diselenggarakan di Afrika Selatan.

Korut masuk di grup maut. Juara dunia lima kali Brazil, tim kuat Eropa Portugal dan jawara dari Afrika Pantai Gading adalah lawan Korut.

Korut langsung kandas di fase grup. Mereka tidak pernah menang dan hanya berhasil memasukkan satu gol.

Kisah Korut di gelaran piala dunia yang paling menarik adalah mereka membayar ribuan aktor dari China untuk pergi ke Afsel dan mendukung kesebelasan tersebut.

Komentator ESPN ternama Martin Tyler menyebut ada seseorang yang memberi tahu dia mengenai fakta tersebut.

"Pendukung Korut bukan warga Korut, mereka adalah aktor pilihan dari China yang dikirim untuk bertindak sebagai penggemar Korut," kata Tyler.

5. Foto Patung Kim Il-sung dan Kim Jong-il Harus Satu Badan

Patung Kim Jong-il dan Kim Il-sung (Foto:Wikimedia)

Salah satu daya tarik tempat wisata di Pyongyang adalah Grand Monument di Mansu Hill. Di tempat tersebut terdapat patung raksasa dua pemimpin terdahulu Korut, Kim Il-sung dan Kim Jong-il.

Wisatawan pun boleh berfoto depan patung tersebut. Tetapi, ada aturan yang mesti dipatuhi dan tak boleh dilanggar:

1. Jika ingin memfoto dengan patung baik Kim Il-sung maupun Kim Jong-il, maka Anda harus mengambil keseluruhan gambar mereka dari kepala sampai kaki. Pemotongan gambar tidak diizinkan.

2. Cetakan foto baik patung Kim Il-sung maupun Kim Jong-il tidak boleh berkerut, rusak, dibuang atau digunakan sebagai kertas kado.

3. Setiap kali mengunjungi patung pemimpin yang terhormat, per kelompok harus membuat satu barisan di depan dan membungkuk dengan menaruh tangan di sisi sebelah badan. Tangan Anda tak boleh ada di daerah lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya