Liputan6.com, Washington DC - Departemen Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Langkah tersebut memperlihatkan sinyal jelas bahwa Pemerintahan Donald Trump menentang rezim Maduro.
Hal tersebut dilakukan satu hari setelah Maduro mengumumkan kemenangan dalam pemungutan suara yang memungkinkan dirinya lebih mengonsolidasi kekuasaannya atas negara yang dilanda krisis tersebut.
Dikutip dari CNN, Selasa (1/8/2017), mayoritas negara di dunia dan banyak warga Venezuela menyebut, klaim kemenangan Maduro dalam pemilu legislatif yang kontroversial adalah serangan terhadap demokrasi.
Advertisement
"Pemilihan tidak sah mengonfirmasi bahwa Maduro adalah seorang diktator yang mengabaikan kehendak rakyat Venezuela," ujar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan sanksi terbaru terhadap Venezuela.
Sejak 31 Juli 2017, seluruh aset Presiden Venezuela yang berada di bawah yuridiksi AS akan dibekukan. Menurut Departemen Keuangan, seluruh warga AS juga dilarang berurusan dengan Maduro.
Dengan diberlakukannya langkah tersebut, Maduro menjadi salah satu dari beberapa kepala negara yang mendapat sanksi dari Pemerintah AS.
Ia mengikuti jejak Presiden Suriah Bashar al-Assad, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Presiden Zimbabwe Robert Muabe, mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic, dan seorang diktator militer Panama Manuel Noriega.
Keputusan Trump untuk memberikan sanksi terhadap Maduro tidak separah sanksi ekonomi yang lebih luas terhadap industri minyak Venezuela -- sumber utama penghasilan negara.
Pejabat senior AS mengisyaratkan bahwa sanksi luas mungkin akan berlaku. Namun, Mnuchin menolak berkomentar apakah AS mempertimbangkan sanksi lebih lanjut.
"Ketika kami terus memantau situasi, kami akan terus meninjau semua opsi kami," ujar Mnuchin yang menegaskan bahwa Pemerintah AS tak akan melakukan tindakan yang akan merugikan masyarakat Venezuela.
Sejumlah warga Venezuela meminta AS untuk segera menerapkan sanksi dan melakukan apa pun yang bisa dilakukan.
"Mereka harus menerapkannya sesegera mungkin, karena kita hidup di bawah pemerintahan yang mencuri uang," ujar seorang penjual parfum di Caracas, Monica Calderon, yang berbicara dari daerah oposisi.
"Kami berada dalam kediktatoran," ujar Aldo Volani (68) seorang penasihat keamanan yang tinggal di Caracas selama 23 tahun terakhir.
"Saya berharap (Presiden Trump) akan melakukan sejak lama," imbuh dia.
Pekan lalu, pemerintahan Trump memberlakukan sanksi terhadap 13 pejabat pemerintah dan militer yang terkait dengan Maduro. Meksiko dan Kolombia mengikuti langkah tersebut terhadap individu yang sama.
Â
Simak video berikut ini: