Putin Janjikan Bantuan Pasca-Badai Irma kepada Pemerintah Kuba

Menteri Situasi Darurat Rusia Vladimir Puchkov telah mengirimkan telegram berisi tawaran bantuan kepada Wakil Ketua Dewan Kementerian Kuba.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 09:36 WIB
Rusia menyatakan siap membantu Kuba untuk memulihkan kondisi di negara tersebut setelah diterjang Badai Irma (Kremlin.ru)
Rusia menyatakan siap membantu Kuba untuk memulihkan kondisi di negara tersebut setelah diterjang Badai Irma (Kremlin.ru)

Liputan6.com, Moskow - Pemerintah Rusia menyatakan kesiapannya membantu Kuba untuk memulihkan kondisi di negara tersebut setelah diterjang Badai Irma.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Jumat (15/9/2017), Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia siap membantu Kuba untuk memulihkan kondisi di negara tersebut setelah diterjang Badai Irma.

"Ya, kami siap. Menteri Situasi Darurat Rusia Vladimir Puchkov telah menawarkan bantuan kepada negara Anda dan kami siap," kata Putin saat menjawab pertanyaan seorang wartawan dari Kuba.

Sebelumnya, Vladimir Puchkov juga telah mengirimkan telegram berisi tawaran bantuan kepada Wakil Ketua Dewan Kementerian Kuba dan Menteri Dalam negeri Prancis.

Badai Irma telah melanda Kuba pada Sabtu 9 September 2017. Banyak wilayah pesisir yang terkena banjir, sementara pasokan listrik di banyak wilayah kota terpaksa diputus dan saluran telepon hanya diaktifkan sesekali saja.

Selain Kuba, Badai Irma juga menyebabkan kerusakan di wilayah Karibia, Puerto Rico, dan pulau-pulau di bawah kekuasaan Inggris, Belanda, dan Prancis.

Setidaknya 22 orang dilaporkan tewas akibat bencana alam tersebut.

 

Badai Irma Terjang Florida

Sekitar 6,5 juta rumah di Florida, atau 67 persen dari keseluruhan, tak mendapat aliran listrik akibat terjangan Badai Irma.

Atas hal tersebut, operasi bantuan sedang dilangsungkan dan para teknisi berupaya untuk mengaliri listrik ke rumah-rumah warga. Meski demikian, banyak area yang masih terkepung banjir.

Badai Irma mulai menerjang Florida pada Minggu, 10 September 2017. Kekuatannya melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke daratan pada 11 September.

Sejumlah media melaporkan, empat orang tewas dalam badai di Florida. Sementara itu, Badai Irma yang sebelumnya menerjang Kepulauan Karibia menewaskan setidaknya 37 orang.

Penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih, Tom Bossert, mengatakan bahwa warga yang ingin kembali ke Florida Keys harus menunggu terlebih dahulu. Wilayah di Florida selatan itu, merupakan salah satu tempat yang terdampak paling parah.

"Saya memperkirakan bahwa warga Keys tak dapat kembali ke rumahnya selama beberapa minggu ke depan," ujar Bossert seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu Gubernur Florida Rick Scott memantau kerusakan yang disebabkan oleh Badai Irma melalui udara.

"Saluran listrik mati di seluruh negara bagian. Sejumlah jalan juga tak dapat dilalui, jadi semua orang harus bersabar dalam menghadapi ini," kata Bossert.

Jalur Florida Keys menuju daratan terputus akibat 42 jembatan rusak. Sejumlah laporan menyebut, 10.000 orang memutuskan untuk keluar dari badai.

Sementara itu salah satu kota terbesar di Florida, Miami, tak mengalami kerusakan separah di Florida Keys. Meski demikian, angin telah menghancurkan saluran listrik dan membuat 72 persen rumah tak teraliri listrik.

Di pantai barat Florida, tepatnya di Naples, rekaman drone memperlihatkan deretan rumah yang hancur dan banjir masih merendam sejumlah jalanan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump merilis bantuan federal darurat untuk Florida. Ia menggambarkan Badai Irma sebagai 'monster besar' dan mengatakan segera mengunjungi Florida.

 

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya