Banjir Bandang Melanda Vietnam, 37 Orang Tewas

Selain menelan korban jiwa, sejumlah warga dilaporkan hilang akibat banjir Vietnam. Seorang di antaranya adalah wartawan yang meliput.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Okt 2017, 15:26 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 15:26 WIB
Anggota militer tengah mengevakuasi ternak korban banjir Vietnam. (AP)
Anggota militer tengah mengevakuasi ternak korban banjir Vietnam. (AP)

Liputan6.com, Hanoi - Banjir bandang dan tanah longsor melanda Vietnam pasca hujan deras yang melanda sebagian wilayah tersebut. Otoritas setempat mengatakan, sudah 37 orang tewas akibat peristiwa tersebut.

Mengutip dari BBC, Kamis (12/10/2017), sebanyak 40 orang lain dilaporkan hilang di tengah banjir Vietnam tersebut. Ribuan warga juga dievakuasi dari rumah mereka.

Pejabat mengatakan, setidaknya 16.000 rumah terendam banjir. Di antara korban hilang adalah wartawan lokal yang tengah meliput peristiwa banjir. Ia hanyut setelah jembatan yang melintang di atas sungai roboh.

Negara-negara di Asia Tenggara memang kerap mengalami badai parah, hingga mengakibatkan kematian setiap tahun akibat banjir yang dipicunya. 

Kondisi cuaca buruk di Vietnam bermula pada Senin 9 Oktober 2017. Pejabat cuaca telah memperingatkan bahwa depresi tropis dapat meningkat menjadi badai yang lebih kuat dalam beberapa hari mendatang.

Provinsi Yen Bai dan Hoa Binh di utara menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Menurut laporan, banjir di sana meluas dan sejumlah tanah longsor mematikan terjadi. Rumah-rumah warga pun hanyut.

"Kami tidak punya waktu untuk bereaksi. Anak sulung saya hanyut oleh banjir," kata seorang warga Yen Bai kepada kantor berita Tuoi Tre.

Media setempat melaporkan bahwa pada Rabu 18 Oktober, beberapa orang termasuk seorang reporter Vietnam News Agency hilang akibat tersapu air dari sebuah sungai yang mengalir deras setelah sebuah jembatan yang mereka lewati di Yen Bai runtuh.

Sementara itu, menurut media pemerintah, 18 orang terkubur tanah longsor pada Rabu malam di Hoa Binh. Sebagian besar lainnya masih dinyatakan hilang pada hari Kamis.

Ratusan tentara telah dikerahkan untuk upaya penyelamatan. Seorang pejabat lembaga bencana mengatakan bahwa mereka tengah "memobilisasi semua kekuatan untuk mencari korban hilang".

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya