Kematian Kiper Persela Choirul Huda Jadi Sorotan Dunia

Sejumlah media dari berbagai belahan dunia turut menyoroti kematian kiper Persela Lamongan Choirul Huda.

oleh Citra Dewi diperbarui 16 Okt 2017, 09:43 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 09:43 WIB
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, mengejutkan dunia sepak bola Indonesia. Pria yang sudah mengabdi selama 18 tahun untuk Persela Lamongan itu tutup usia pada umur 38 tahun.

Kematiannya berawal saat terjadi benturan keras antara Choirul Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Segera setelah insiden itu terjadi, ia terlihat mengerang kesakitan sambil memegangi rahangnya.

Meski sempat dibawa dengan ambulans dan mendapat penanganan di UGD RSUD Soegiri, nyawanya tak tertolong. Dokter mengatakan, berhentinya jantung dan napas akibat trauma dada, kepala, dan leher kemungkinan besar menjadi penyebab kematiannya.

Kematian Choirul Huda turut menjadi sorotan dunia. Sejumlah media asing dari berbagai benua memuat kabar duka yang mengejutkan itu.

"Choirul Huda, Indonesian goalkeeper, dies after collision with team-mate" demikian tajuk yang diangkat oleh media asal Inggris, The Guardian.

Dalam artikelnya ditulis bahwa Choirul Huda yang merupakan kiper klub papan atas Persela Lamongan, meninggal usai berbenturan dengan rekan setimnya dalam sebuah laga pada 15 Oktober 2017.

Media asal Inggris lainnya, BBC, mengangkat soal rasa duka para pendukungnya dalam artikel berjudul "Choirul Huda: Indonesian goalkeeper dies after collision with team-mate".

"Persela mengatakan, ribuan pendukung menghadiri peringatan dengan menyalakan lilin untuk menghormati kiper yang telah tampil di lebih dari 500 pertandingan di satu-satunya klub yang dibelanya," tulis BBC.

Dengan judul "Goalie dies after collision in Indonesian soccer match, reportedly of head and neck trauma", Washington Post mengangkat detik-detik saat Choirul Huda dan Ramon Rodrigues berbenturan.

"Benturan itu, jika dilihat sekilas, tak tampak menakutkan atau berbahaya. Namun, Choirul huda, kiper terkenal berusia 39 tahun untuk Persela dalam Indonesia Super League, langsung memegang rahang dan kepalanya, membuat penonton TV dan penonton sadar bahwa ada sesuatu yang salah," tulis media asal Amerika Serikat itu.

Bertajuk "Goalkeeper dies after colliding with teammate in Indonesian Super League match", ABC News turut mengangkat rasa belasungkawa dari tim dan para pendukungnya.

Sementara itu media asal Singapura, The Straits Times, menulis soal detik-detik insiden dan duka para pendukung Choirul Huda dalam artikel berjudul "Football: Indonesian goalkeeper, 38, dies after collision with teammate during league game".

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya