Misteri 'PSK Hollywood' dalam Dokumen Rahasia Kennedy

Sejumlah dokumen terkait pembunuhan John F Kennedy dikuak. Memuat serangkaian informasi tak terduga.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 27 Okt 2017, 21:31 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 21:31 WIB
Presiden AS John Fitzgerald Kennedy (Wikimedia Commons)
Presiden AS John Fitzgerald Kennedy (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Washington, DC - Dua puluh lima tahun lalu, Kongres Amerika Serikat memerintahkan agar dokumen-dokumen rahasia terkait investigasi pembunuhan John F Kennedy (JFK) harus dibuka untuk publik pada 26 Oktober 2017.

Kini, Presiden AS Donald Trump mengizinkan penyingkapan 2.800 dokumen terkait pembunuhan yang terjadi pada Jumat 22 November 1963.

Namun, tak semua diungkap. Sekitar 300 dokumen masih disimpan rapat-rapat oleh FBI dan CIA.

Sejumlah hal dimuat dalam data rahasia yang telah dikuak. Misalnya, FBI menerima peringatan tentang ancaman kematian terhadap Lee Harvey Oswald, yang jadi satu-satunya tersangka pembunuh Kennedy.

Peringatan itu didapatkan malam sebelum Oswald ditembak dan tewas di tangan Jack Ruby.

Salah satu dokumen juga berisi tentang kontak yang dilakukan Oswald dengan Valeriy Kostikov, salah satu agen KGB, dua bulan sebelum pembunuhan terjadi.

Selain itu, juga ada soal dugaan yang diajukan pengganti Kennedy, Lyndon Johnson yang mengklaim, sang presiden dihabisi sebagai balas dendam atas pembunuhan seorang pemimpin Vietnam.

Pembunuhan John F. Kennedy. (Sumber Wikimedia/Dallas Morning News/Walt Cisco untuk ranah publik)

"Presiden Johnson beberapa kali mengatakan bahwa alasan Presiden Kennedy dihabisi adalah karena ia membunuh Presiden Diem," demikian penuturan Direktur CIA, Richard Helms pada 1975, seperti dikutip dari situs Politico.

Nama Presiden Diem mengacu pada Ngo Dinh Diem, Presiden Republik Vietnam yang tewas pada eksekusi 2 November 1963. AS, yang mengetahui upaya kudeta terhadap Diem, namun tak melakukan apapun.

Tak hanya Johnson yang berasumsi, sejumlah orang Vietnam yakin, John F Kennedy, yang terbunuh 20 hari, kemudian adalah korban balas dendam 'hantu' Diem.

Dalam dokumen yang berasal dari tahun 1966, dokumen FBI membahas tentang reaksi Uni Soviet yang 'shock berat' menanggapi pembunuhan Kennedy. Sejumlah lingkaran dalam Partai Komunis yakin, kematian tragis Kennedy faktanya adalah 'kudeta' yang diluncurkan ultra-kanan.

Moskow khawatir, kosongnya kepemimpinan membuat sejumlah jenderal menembakkan rudal ke Uni Soviet -- yang menolak dikaitkan dengan Lee Harvey Oswald.

Tak hanya seputar pembunuhan, dokumen juga menyebut sejumlah hal menarik tentang kehidupan pribadi John F Kennedy. Termasuk soal sosok 'PSK Hollywood bertarif tinggi'. Siapa dia? 

Pengakuan Seorang Call Girl...

Sebuah dokumen bertanggal 26 Juli 1960, sebelum kematian Kennedy, menyebut tentang seorang wanita panggilan kelas tinggi dari Hollywood yang diperiksa tentang dugaan keterlibatannya dalam 'pesta seks' bersama John F. Kennedy.

Dokumen FBI tersebut, menyebut perempuan yang disebut sebagai Sue Young dikontak oleh seorang detektif swasta, Fred Otash.

Kepada seorang agen FBI di Hollywood, ia menyebut bahwa Otash bertanya tentang "partisipasinya dalam pesta seks" dengan John Kennedy, ipar laki-lakinya Peter Lawford, Frank Sinatra, dan Sammy Davis Jr.

Berdasarkan dokumen tersebut, Young mengaku tak tahu menahu soal aktivitas itu. Perempuan itu kemudian diminta menyebut nama gadis-gadis lain yang mungkin ikut serta.

Salah satu dokumen rahasia terkait John F Kennedy yang diungkap

Dokumen tersebut juga menyebut, Otash ingin Young merancang pertemuan dengan Senator Kennedy, membekali dirinya dengan perangkat rekaman untuk menjebak sang tokoh.

Otash kemudian menyiratkan bahwa sebuah majalah "mencari cela soal Kennedy atau Lawford" yang bisa dimanfaatkan sebelum pemilihan November 1960.

Kennedy dianggap sebagai sosok mata keranjang, yang membuat istrinya, Jackie terluka perasaannya.

Dokumen rahasia juga mengungkap memo yang dikirim ke Robert F. Kennedy, yang saat itu menjadi jaksa agung.

Pesan yang juga dikirim kepada Direktur FBI memperingatkan tentang sebuah buku yang akan menyingkap hubungan asmara Kennedy bersaudara dan bintang Hollywood, Marylin Monroe.

Buku yang ditulis Frank A Capell diberi judul The Strange Death of Marilyn Monroe.

Berawal dari Makan Malam

Marilyn Monroe menyanyikan lagu 'Happy Birthday' kepada Presiden ke-35 AS John F. Kennedy di Madison Square Garden, New York City (Wikipedia/Public Domain)

Marilyn Monroe kali pertama bertemu Kennedy pada Februari 1962, saat ia diundang ke sebuah pesta makan malam di New York. JFK kala itu menyambutnya dengan hangat, "Akhirnya, kau datang juga."

JFK meminta nomor telepon Monroe dan kemudian mengundangnya ke Palm Spring bulan berikutnya. Tanpa lupa menambahkan, istrinya, Jackie tak ikut datang.

JFK dan Monroe menghabiskan akhir pekan di rumah di rumah Bing Crosby. Di situlah affair bermula.

Dalam buku "These Few Precious Days: The Final Year of Jack with Jackie" disebutkan, Monroe yang tak merasa cukup menjadi simpanan bahkan pernah menelepon Jackie dan memberitahukan soal hubungan gelapnya dengan JFK.

Jackie yang sudah kenyang dengan cerita selingkuh suaminya hanya menanggapinya sinis. "Marlyn, kau akan menikahi Jack, bagus...Dan kau akan pindah ke Gedung Putih, menerima tanggung jawab sebagai ibu negara. Lalu, aku akan pindah, dari sini dan kau mewarisi semua masalah."

Sementara, seperti dimuat laman Telegraph, ada foto di mana JFK dan Monroe tampil bersama. Foto tersebut diambil pada 19 Mei 1962 dalam pesta khusus yang diselenggarakan di rumah Arthur dan Mathilde Krim di Manhattan.

Dalam foto itu, Marilyn Monroe mengenakan gaun mewah yang dihiasi berlian imitasi.

Itu gaun yang sama dipakai Monroe ketika menyanyikan lagu 'Selamat ulang Tahun, Pak Presiden' khusus untuk Kennedy yang merayakan ulang tahun ke 45 di Madison Square Garden, New York -- dengan suara seksinya.

Lagu itu dinyanyikan saat malam gala pengumpulan dana Partai Demokrat.

Malam gala itu adalah kali terakhir Marilyn Monroe muncul di depan publik -- sebelum kematiannya yang misterius pada Agustus 1962.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya