Mengagetkan, Bayi Ini Bangkit dari Kematian Saat Akan Dikremasi

Setelah sepasang bayi kembar dinyatakan meninggal, jasad keduanya dikembalikan kepada keluarganya menggunakan kantong plastik.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2017, 07:21 WIB
Diterbitkan 05 Des 2017, 07:21 WIB
Ilustrasi bayi
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, New Delhi - Sepasang bayi kembar prematur dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit di India. Akan tetapi, berberapa jam kemudian, salah satu dari mereka tiba-tiba bernapas di tengah perjalanan menuju lokasi kremasi. 

Varsha, ibu dari bayi kembar tersebut melahirkan pada Kamis, 30 November 2017. Sepasang anak kembar perempuan dan laki-laki ini lahir di Max Super Speciality Hospital, Shalimar Bagh, New Delhi, India.

Dikutip dari Hindustantimes.com, Selasa (5/12/2017), dokter di rumah sakit tersebut menyatakan bahwa bayi perempuan itu meninggal dunia tepat setelah dilahirkan. Sementara, bayi laki-laki yang lahir dalam keadaan kritis dinyatakan meninggal dua jam kemudian.

Setelah bayi kembar dinyatakan meninggal, jasad dari keduanya tersebut dikembalikan kepada keluarga dibungkus kantong plastik.

Kakek dari bayi kembar, Praveen Malik, mengatakan bahwa pihak rumah sakit awalnya menyebut bayi laki-laki tersebut dapat bertahan hidup. Namun, ia membutuhkan dukungan ventilator untuk beberapa bulan ke depan, yang menelan biaya mahal. 

"Saat kami sedang dalam perjalanan untuk ritual kremasi, saya melihat ada gerakan dari salah satu paket. Saat dibuka, kami menemukan bayi laki-laki itu bernapas," kata Malik.

Sang paman, Deepak Kumar, mengatakan bahwa bayi kembar laki-laki yang selamat bernama Champ dibawa ke rumah sakit di Pitampura, India, untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

"Kami terkejut dan prihatin atas insiden langka ini. Kami telah melakukan prosedur penyelidikan. Kami selalu menghubungi keluarga dan memberikan semua dukungan," kata pihak dari Max Healthcare.

Pihak Max Healthcare juga telah memutuskan untuk memberhentikan tugas dari dua dokter yang menangani kasus ini, yaitu Dr AP Mehta dan Dr Vishal Guptta.

Menteri kesehatan India, JP Nadda, meminta kepada pemerintah Delhi untuk meninjau kembali dugaan atas kelalaian ini dan menindaklanjutinya.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Juni 2017. Seorang bayi yang baru lahir dinyatakan meninggal di Safdarjung Hospital. Bayi tersebut tiba-tiba menunjukkan pergerakkan saat keluarga sampai di rumah. Ia kemudian dibawa kembali ke rumah sakit yang sama. Sayangnya, bayi laki-laki tersebut hanya dapat bertahan hidup selama 35 jam. (Affifa Zahra)

Bangkit dari Kematian Lalu Menangis

Jika sebelumnya bayi di India hidup kembali saat akan dikremasi, seorang laki-laki di China juga pernah mengalami kejadian serupa.

Pada 2015, Guo Liu, pria asal China, pergi keluar ke gunung bersama teman-temannya di Hubei, China timur. Saat memungut rokoknya yang terjatuh ke tanah, ia tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri. Ia dibawa ke rumah sakit dan dokter menyatakan bahwa ia menderita pendarahan otak yang parah.

Pada awalnya, teman-teman pikir Guo Liu bercanda karena ia memang sering menghibur mereka dengan tingkahnya. Namun kemudian mereka menyadari bahwa ia tidak bernapas dan segera menelepon ambulans.

Dokter menyatakan bahwa peluang Guo hidup kurang dari 5 persen. Selama tiga bulan, Guo dirawat dalam kondisi koma sebelum akhirnya istri Guo, Qing Mai, mendapat telepon dari pihak rumah sakit yang mengatakan bahwa ia telah meninggal.

Keluarga kemudian bersiap-siap untuk menguburnya. Namun, ketika hendak mengambil jenazah Guo, keluarga dan teman-temannya terkejut saat mendengar jenazah tersebut tiba-tiba bernapas dan kemudian melihat air mata di matanya. Akhirnya, Guo kembali dilarikan ke unit gawat darurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya