Liputan6.com, Hong Kong - Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di Hong Kong pada Selasa, 19 Desember 2017. Seorang gadis berusia 12 tahun ditemukan meninggal dunia. Diduga, ia dibunuh ibu kandungnya sendiri.
Dilansir dari laman Straits Times, Jumat (22/12/2017), gadis tersebut diketahui bernama Meijie. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi terpotong-potong (mutilasi).
Sang ibu yang juga tersangka diketahui telah bercerai dengan suaminya. Meski sudah bercerai, ketika mendengar anak kandungnya tewas, pria itu justru jadi orang pertama yang mengumpulkan potongan jasad anaknya.
Advertisement
Baca Juga
Potongan tubuh Meijie sendiri ditemukan di kediamannya yang terletak di distrik Mong Kok. Penemuan jasad ini bersumber dari sang tetangga yang telah melapor kepada polisi.
Lantas, oleh tim kepolisian, sang ibu yang berumur 37 tahun bernama Cao ditangkap atas dugaan pembunuhan.
Saat dilakukan pemeriksaan, wanita yang masih terlihat linglung itu positif menggunakan narkoba jenis methamphetamine. Hal ini didukung dengan penemuan sisa-sisa obat terlarang di rumahnya.
Polisi pun belum dapat memastikan apa motif pembunuhan yang ia lakukan secara mutilasi kepada anaknya. Wanita itu masih kebingungan.
"Bagian tubuh Meijie dimutilasi dan dibuang di saluran pembuangan. Tetangga bisa tahu karena potongan tubuh itu menghambat saluran pembuangan," ujar Chung Chi Ming, Komandan distrik Mong Kok, Hong Kong.
Sebelum ditemukan, tetangga sempat melihat Cao tengah sibuk di kamar mandi. Namun mereka tak tahu apa yang wanita itu lakukan. Suara memotong sebuah benda juga terdengar.
Kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Mereka juga mencari tahu apa motif pembunuhan secara mutilasi tersebut.
Â
Pria Jepang Bunuh 9 Orang dan Simpan Jasad Korban di Kulkas
Kasus mutilasi yang sempat menyeruak pernah terjadi di Jepang pada Oktober 2017.
Kepolisian Jepang menahan seorang pria setelah menemukan potongan tubuh dari sembilan jasad -- delapan perempuan dan satu laki-laki -- di flatnya, di Zama, dekat Tokyo.
Dikutip dari BBC, polisi menemukan dua kepala di lemari pendingin di luar flat pria bernama Takahiro Shirashi itu. Pihak berwenang juga menemukan bagian tubuh tujuh orang lainnya yang disimpan di kotak pendingin.
Menurut surat kabar Jepang, Mainichi Shimbun, bagian tubuh itu terdekomposisi dalam tahap yang berbeda.
Kepada polisi, Shirashi mengatakan bahwa ia telah membunuh sembilan orang tersebut dan menyembunyikan jasadnya. Hal itu dilaporkan oleh penyiar NHK saat mengutip pernyataan Kepolisian Metropolitan.
"Saya membunuh mereka dan melakukan sejumlah hal pada jasadnya untuk menyembunyikan bukti," ujar Shirashi.
Sementara itu, tetangganya mengatakan bahwa dirinya mencium bau aneh dari flat Shirashi sejak tersangka itu pindah pada Agustus 2017.
Polisi menemukan temuan mengerikan itu saat mencari seorang perempuan berusia 23 tahun yang dilaporkan hilang sejak 21 Oktober.
Penyidik menemukan, Shirashi telah berkomunikasi dengan perempuan tersebut, setelah ia menulis ingin bunuh diri di media sosial.
Saat sejumlah wartawan berkumpul di luar flat milik Shirahsi, para tetangganya mengekspresikan keterkejutan.
"Ini merupakan tempat tinggal yang tenang, dengan pusat penitipan anak di dekatnya. Saya tidak percaya ada jasad ditemukan di daerah seperti ini," ujar tetangga Shirashi yang berusia 41 tahun.
Advertisement