Liputan6.com, Paris - Sebuah majalah anak-anak di Prancis, Youpi, edisi Januari 2018 terpaksa ditarik. Langkah itu diambil gara-gara terbitan itu mengklaim Israel bukan "negara sungguhan" sehingga tak diakui oleh dunia.
Selain Israel, majalah Youpi juga menyebut Korea Utara adalah negara yang tidak diakui oleh negara-negara tertentu.
Baca Juga
"Ada 197 negara di dunia, seperti Prancis, Jerman, atau Aljazair. Ada juga negara di mana keberadaannya tidak diakui atau bukan negara sungguhan, (contohnya negara Isrel atau Korea Utara)," tulis kartu trivia yang diselipkan dalam majalah anak-anak itu, seperti dikutip dari The Independent pada Senin (1/1/2018).
Advertisement
Isi kartu trivia majalah itu memicu protes sejumlah pihak. Presiden dari Representative Council of French Jewish Institutions, Francis Kalifat, meminta editor di penerbitan itu untuk menarik peredaran edisi Januari 2018 tersebut.
Aliza Bin Noun, Duta Besar Israel untuk Prancis, mengatakan, ia terkejut bagaimana sebuah kebohongan diajarkan kepada anak-anak yang bisa "menumbuhkan rasa antisemitisme".
Serge Dahan, presiden B'nai B'rith Eropa, menuduh majalah itu "meracuni" anak-anak.
Perusahaan induk majalah anak-anak itu, Bayard, akhirnya setuju untuk menarik majalah yang diiklankan semenjak 26 Desember 2017 tersebut.
"Ada sebuah kartu trivia yang menanyakan 'Ada berapa negara di dunia ini?' yang diselipkan ke majalah itu membuat sejumlah reaksi. Adapun 'jawaban' dari pertanyaaan itu adalah sebuah kesalahan. Kami meminta maaf," tulis pernyataan Bayard dalam akun Twitternya.
"Israel adalah negara yang diakui PBB dan juga oleh Youpi," lanjut perusahaan induk majalah itu.
Setelah mengunggah permintaan maaf, beberapa saat kemudian, Bayard mengeluarkan pernyataan, "Edisi Januari akan ditarik dari peredaran karena kesalahan yang merugikan Israel."
Isu Israel
Israel menjadi trending dalam sebulan belakangan usai Presiden AS, Donald Trump mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Mayoritas warga dunia memprotes klaim sepihak itu.
PBB telah mengeluarkan resolusi agar AS membatalkan klaim tersebut, pasca-pemungutan suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam sidang darurat Majelis Umum PBB pada Kamis, 21 Desember 2017, 128 dari 193 negara menentang keputusan Trump soal Yerusalem, termasuk Prancis. Hanya sembilan negara yang mendukung, termasuk Israel. Sementara, 35 lainnya abstain.
Sekitar 13 warga Palestina tewas dalam insiden kekerasan semenjak Trump mengumumkan keputusannya soal Yerusalem. Kebanyakan mereka yang meninggal dunia akibat konflik terbuka dengan tentara Israel.
Advertisement