Bocah Yatim 7 Tahun Asal China Bekerja Jadi Kurir, Netizen Geram

Kisah seorang bocah berusia 7 tahun yang bekerja sebagai delivery boy atau kurir di China, memicu perdebatan tentang kemiskinan anak-anak.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Jan 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 12:31 WIB
Bocah tujuh tahun asal China berjuluk Little Li yang bekerja sebagai delivery boy
Bocah tujuh tahun asal China berjuluk Little Li yang bekerja sebagai delivery boy. (Pear Video)

Liputan6.com, Qingdao - Kisah seorang bocah berusia 7 tahun yang bekerja sebagai delivery boy atau kurir di China, memicu perdebatan tentang kemiskinan anak-anak dan akses terhadap pendidikan di Negeri Tirai Bambu itu.

Sebuah video yang diunggah di laman Pear Video, memperlihatkan seorang bocah bernama "Little Li" mengirim sejumlah bingkisan di sebuah kota di China timur, Qingdao.

Dikutip dari BBC, Rabu (17/1/2018), video tersebut hingga kini telah ditonton 18 juta kali.

Pear Video melaporkan bahwa Little Li merupakan anak yatim piatu setelah ayahnya meninggal. Sementara itu, ibunya menikah lagi dan hilang kontak dengannya.

Little Li pun tinggal bersama teman ayahnya sejak usia 3 tahun.

Wali Little Li bekerja sebagai kurir dan mulai membawanya ke mana-mana setelah mereka pindah dari daerah pedesaan di Provinsi Shandong.

Kisah bocah laki-laki itu saat ini menjadi tren yang paling banyak dibahas di media sosial China, Weibo.

Banyak warganet bersimpati kepada Little Li, sementara yang lainnya berharap bahwa bocah tersebut dapat memiliki kehidupan lebih baik.

"Masalah keluarga paling banyak memengaruhi anak-anak," ujar seorang pengguna yang mengungkapkan efek pecahnya sebuah keluarga.

Jadi Bahan Perdebatan soal Isu Kemiskinan

Bocah tujuh tahun asal China berjuluk Little Li yang bekerja sebagai delivery boy
Bocah tujuh tahun asal China berjuluk Little Li yang bekerja sebagai delivery boy. (Pear Video)

Selain mengungkapkan kesedihannya terhadap situasi Little Li, video tersebut memicu perdebatan mengenai isu kemiskinan di China. Beberapa dari mereka menyoroti kekurangan sistem jaminan sosial negara tersebut.

Sementara itu, yang lain mengomentari kebijakan pemerintah China untuk memberantas kemiskinan pada 2020.

Banyak dari mereka yang mengangkat pertanyaan tentang penerimaan pekerja anak-anak di kota-kota China dan menyesalkan beberapa anak tak dapat menikmati masa kecil dengan bahagia dan riang.

Beberapa pengguna Weibo juga mendesak pihak berwenang setempat untuk membantu mengurangi beban Little Li.

"Betapa mengangumkannya bocah kecil itu, semoga Departemen Urusan Sipil dapat membantu menggalang dana untuk memberinya kehidupan yang lebih baik," ujar seorang pengguna Weibo.

"Departemen terkait harus membantu anak kecil ini dan mengadili ibunya," tulis warganet lain.

 

Dalam Pemantauan Pemerintah

Rambut bocah asal China jadi bahan tertawaan oleh teman sekelas karena tampak keras dan membeku oleh es (People's Daily Online)
Rambut bocah asal China jadi bahan tertawaan oleh teman sekelas karena tampak keras dan membeku oleh es (People's Daily Online)

Pihak berwenang setempat telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini. Demikian menurut situs yang China Daily.

Sementara media Pemerintah China diketahui berupaya untuk mengendalikan isu-isu sosial tertentu, keadaan buruk anak-anak miskin dan terbengkalai merupakan topik yang telah banyak diliput oleh website resmi negara, seperti China Daily.

Banyak yang telah menyamakan antara kasus Little Li dengan anak berusia 8 tahun berjuluk "Ice Boy" -- seorang anak yang tubuhnya berselimut es karena harus menerjang hawa dingin dengan berjalan kaki sejauh 2,8 km saat berangkat sekolah.

Berbicara kepada China Daily, direktur badan amal anak-anak setempat mengonfirmasi bahwa Li telah tinggal bersama mereka dan akan mendapat dukungan dalam mengakses pendidikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya