Liputan6.com, Seoul - Adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, tiba di Seoul, Korea Selatan, pada hari ini, Jumat 9 Februari 2018. Perempuan 30 tahun tersebut hadir sebagai delegasi tingkat tinggi negaranya.
Kedatangannya dimaksudkan untuk menghadiri upacara pembukaan Pyeongchang Winter Olympics atau Olimpiade Musim Dingin 2018 yang digelar di PyeongChang pada tanggal 9 hingga 25 Februari, menurut The Associated Press, pada Jumat (9/2/2018).
Baca Juga
Dengan demikian, Kim Yo-jong menjadi anggota pertama keluarga Kim Jong-un yang mengunjungi Korea Selatan, pasca-Perang Korea 1950-1953.
Advertisement
Kim Yo-jong terbang ke Korea Selatan menggunakan pesawat jet pribadi kakaknya dan akan berada di Seoul selama tiga hari. Dia ditemani oleh Ketua Presidium Majelis Rakyat Agung Korea Utara, Kim Yong-nam.
Setelah menyambangi Pyeongchang, Kim Yo-jong dijadwalkan bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Sabtu dalam sebuah jamuan makan siang di Cheong Wa Dae (The Blue House), istana presiden.
Sebagai wakil utama direktur Central Committee of North Korea’s ruling Workers’ Party atau Komite Sentral Partai Pekerja Korea Utara, Kim Yo-jong dinilai sebagai tokoh yang semakin menonjol dalam kancah politik negaranya.
Ia juga dianggap sebagai satu dari sedikit orang yang mendapatkan kepercayaan mutlak dari Kim Jong-un.
Analis menyimpulkan, keputusan Korea Utara untuk bergabung dalam Olimpiade PyeongChang menunjukkan ambisi mereka keluar dari isolasi dan tekanan diplomatik.
Analis juga berpendapat bahwa memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan bisa dijadikan jembatan untuk mendekati Amerika Serikat.
Mungkin juga, Korea Utara sedang mencoba membuat pencitraan, yakni dengan mengirimkan pemuda pemudi fotogenik yang niscaya akan menarik perhatian internasional selama pertamdingan berlangsung. Dengan demikian, kata pengamat, dunia akan melupakan krisis yang sedang terjadi di Korea Utara.
Diberitakan sebelumnya, Korea Utara telah mengirim hampir 500 orang ke Olimpiade Pyeongchang, termasuk pejabat, atlet, seniman dan pemandu sorak bersertifikat dengan jumlah anggota 230 orang.
Kesempatan Emas Kedua Negara
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mencoba menggunakan kesempatan emas ini untuk menghidupkan kembali komunikasi dengan Korea Utara.
Setelah masa kebuntuan diplomasi dua negara itu, Moon Jae-in dan Kim Yo-jong berencana membahas penyelesaian program nuklir Korea Utara.
Media Korea Selatan banyak yang berspekulasi: apakah Kim Jong-un telah mengirimkan pesan pribadi kepada Moon Jae-in melalui adik perempuannya?
Jika demikian, ini akan menjadi salah satu isyarat bahwa pertemuan kedua pemimpin tersebut akan segera terjadi.
Â
Advertisement