Ada 13 Negara yang Tak Ramah Wartawan

Laporan Lembaga Perlindungan Wartawan Internasional menyebutkan lebih dari 251 wartawan tewas dibunuh di 13 negara, dan kebanyakan para pembunuhnya terbebas dari hukuman.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jun 2011, 00:26 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2011, 00:26 WIB
110601cpress.jpg
Liputan6.com, New York: Laporan Lembaga Perlindungan Wartawan Internasional (Committee to Protect Journalists) menyebutkan lebih dari 251 wartawan tewas dibunuh di 13 negara, dan kebanyakan para pembunuhnya terbebas dari hukuman. Laporan ini menurut lembaga tersebut sekaligus mengungkapkan kalau kebebasan pers di sejumlah negara masih terancam.

Kebanyakan kasus dilakukan oleh pribadi atau pihak yang merasa terancam atas pemberitaan yang ditulis wartawan. "Target pembunuhan wartawan ini sebagai pesan bagi wartawan lainnya untuk diam, menjamin kalau isu yang sensitif tidak akan diangkat," demikian pernyataan Eksekutif Direktur CPJ Joel Simon.

Lembaga yang berbasis di New York, Amerika Serikat ini mengeluarkan laporan sehari setelah jasad wartawan investigasi Pakistan Saleem Shahzad ditemukan. Shahzad adalah seorang wartawan yang tengah menulis soal penyusupan Al-Qaeda di angkatan laut Pakistan.

Mayoritas kasus pembunuhan ini tidak terungkap akibat korupsi dan disfungsi penegakan hukum, sehingga para pelakunya tidak dihukum. Dalam laporannya CPJ memasukan Irak, Filipina, dan Sri Lanka sebagai negara yang paling tidak bersahabat bagi wartawan.

Sementara di Meksiko dianggap terus memburuk tetapi ada perbaikan di Rusia karena pada tahun 2010 tidak ada wartawan yang dibunuh dan otoritas setempat juga berhasil memenangkan dua kasus pembunuhan wartawan lainnya.

Meksiko dianggap memburuk karena kasus terbaru terhitung brutal. Seorang pewarta foto Luis Carlos Santiago ditembak mati di pada siang hari di pelataran parkir sebuah pusat perbelanjaan.

Daftar 13 negara yang masuk dalam kategori tidak bersahabat bagi wartawan itu adalah:

* Irak, 92 kasus
* Somalia, 10
* Filipina, 56 (termasuk 32 wartawan dan pekerja media yang dibunuh dalam peristiwa pembantaian 2009)
* Sri Lanka, sembilan kasus
* Kolombia, 11
* Afghanistan, tujuh
* Nepal, enam
* Meksiko, 13
* Rusia, 16
* Pakistan, 14
* Bangladesh, lima
* Brasil, lima
* India, tujuh

Dalam hitungan CPJ, pada 2011 sudah 18 wartawan yang dibunuh. Sejak 1992 ada 863 wartawan yang terbunuh dan 145 wartawan lainnya dipenjara akibat pemberitaan yang mereka buat, demikian dilansir BBC Indonesia, Rabu (1/6).(ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya