Bensin hingga Arsenik, 5 Zat Mengerikan yang Ada dalam Makanan Anda

Berikut, 5 zat kimia mengerikan yang ada di beberapa produk makanan tertentu

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 21 Mar 2018, 21:12 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 21:12 WIB
Ilustrasi Label Makanan (iStockphoto)
Ilustrasi Label Makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Makanan adalah hal paling vital dalam kehidupan semua manusia. Mereka yang menjalani hari tanpa makan, akan lemas atau bahkan jatuh sakit.

Berbagai lembaga kesehatan kerap mengimbau setiap orang agar hanya mengonsumsi makanan yang mengandung komposisi sehat dan bergizi seimbang, sesuai kebutuhan serta pola nutrisi masing-masing.

Namun, tahukah Anda, di balik komposisi makanan tertentu, ternyata ada zat kimia yang sejatinya berbahaya bagi kesehatan manusia. Terlebih, jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, sering, atau berkesinambungan.

Berikut, 5 zat kimia mengerikan yang ada di beberapa makanan tertentu, seperti dirangkum dari Cracked.com (21/3/2018).

1. Sodium bisulfit dalam Keripik Kentang Kemasan

Ilustrasi Keripik Kentang
Ilustrasi Keripik Kentang (iStockphoto)​

Beberapa produsen menambahkan zat kimia Sodium bisulfit dalam keripik kentang kemasan mereka.

Zat itu merupakan bahan pengawet supaya keripik kentang bisa bertahan lama hingga beberapa tahun lamanya.

Ternyata, zat yang sama juga menjadi komposisi dalam beberapa produk pembersih. Namun, produsen produk pembersih mencantumkannya dengan kode E222.

Seperti kebanyakan zat pengawet pada umumnya, terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan dengan Sodium bisulfit akan memberikan dampak kesehatan yang tak baik bagi tubuh Anda.

2. Aditif Bensin dalam Sereal

Ilustrasi sereal (AFP)
Ilustrasi sereal (AFP)

Sejumlah produsen seral menambahkan Butylated hydroxytoluene (BHT) dalam produk mereka.

Karena, zat itu -- yang sejatinya varian pengawet makanan -- mampu membuat warna, rasa, dan aroma pada sebuah produk bertahan lebih lama, bahkan hingga tahunan lamanya.

Ternyata, zat yang sama digunakan oleh beberapa perusahaan minyak komersil sebagai zat aditif. Namun, mereka mencantumkannya dengan nama kode AO-29 -- yang terkandung di dalam cairan hidraulik, minyak turbin, bensin dan bahan bakar jet.

3. Gliserin dalam Saus Es Krim Sundae

Es Krim
Ilustrasi Es Krim (iStockphoto)

Beberapa perusahaan rantai makanan (chain-food) biasanya menjual produk es krim sundae coklat dalam menu mereka.

Tapi, siapa sangka jika saus coklat pada es krim sundae itu ternyata mengandung komposisi gliserin di dalamnya.

Gliserin digunakan untuk mengentalkan beberapa makanan cair yang memang sengaja dikentalkan, seperti saus coklat pada es krim sundae.

Zat yang sama juga ditemukan pada sabun mandi dan cairan untuk memumifikasi/mengawetkan mayat.

4. Zat Pemicu Kanker dalam Pewarna Merah Makanan

Ilustrasi Kanker Payudara
Ilustrasi Kanker (iStock)

Erythrosine atau dikenal dengan nama kode Red No.3 adalah zat pewarna yang memberikan efek kemerahan pada makanan.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, zat itu diizinkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan.

Namun, tahukah Anda, ternyata BPOM Amerika Serikat justru melarang penggunaan Erythrosine dalam produk kosmetik.

Selain itu, sebuah penelitian pernah menyebut bahwa zat itu mampu menimbulkan kanker pada tikus laboratorium.

Masih mau mengonsumsi makanan yang mengandung zat itu?

5. Arsenik dalam Jus Buah Kemasan

Ilustrasi buah apel (iStock)
Ilustrasi buah apel (iStock)

Arsenik adalah zat kimia yang kerap digunakan sebagai insektisida oleh para petani buah. Zat itu disemprot oleh para petani di kebun untuk mencegah hama serangga merusak buah-buahan mereka.

Namun, tahukah Anda jika ternyata arsenik bisa bertahan lama dan sulit hilang, bahkan hingga buah tersebut sudah diproses menjadi minuman kemasan?

Sebuah penelitian di Amerika Serikat telah membuktikan hal tersebut. Riset itu menunjukkan bahwa sekitar 10 persen jus kemasan yang dijual di AS mengandung arsenik dengan kadar yang cukup mengkhawatirkan -- jika dikonsumsi terlalu banyak. .

Sejatinya bagi manusia, arsenik adalah racun mematikan. Dalam kadar yang cukup, arsenik bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, bahkan, kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya