Keren, Siswa Madrasah Depok Diundang Festival Sains Amerika Serikat

Madrasah Aliyah TechnoNatura, Depok, Jawa Barat mendapat undangan memeriahkan ajang USA Science and Engineering Festival (USA-SEF) 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2018, 22:01 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 22:01 WIB
Ilustrasi Piala, Penghargaan, Award, Prize
Ilustrasi Piala, Penghargaan, Award, Prize. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Depok - Indonesia patut berbangga karena anak bangsa diundang ke negeri yang dipimpin Presiden Donald Trump, Amerika Serikat setelah memenangkan lomba di bidang sains sebelumnya.

Usai meraih medali perak dalam ajang First Global Challenge 2017 kategori Inovasi Teknik Terbaik, di Washington DC, Amerika Serikat (AS) Juli 2017, Madrasah Aliyah TechnoNatura, Depok, Jawa Barat mendapat undangan memeriahkan ajang USA Science and Engineering Festival (USA-SEF) 2018.

Direktur Madrasah Aliyah TechnoNatura, Reza Wahono, mengatakan, di ajang USA-SEF 2018 itu mereka diminta mempresentasikan robot Wowwy.

"Di sana kami akan memamerkan robot Wowwy yang menang di Fist Global Challange 2017. Juga mempresentasikan metode pembelajaran STEAM (Science Technology Engineering Art and Match) yang diterapkan di Madrasah TechnoNatura," kata Reza, diakses dari laman kemenag.go.id, Kamis (5/4/2018).

Usai mengikuti acara USA-SEF 2018, kata Reza, tim Madrasah TechnoNatura juga didaulat memberikan pelatihan robotik kepada sejumlah siswa-siswi Indonesia yang belajar di Amerika Serikat.

USA-SEF merupakan festival sains yang menampilkan lebih dari 3.000 pameran seni. Acara ini dikemas dengan konsep yang yang menghibur dan menyenangkan.

Tahun ini merupakan gelaran USA-SEF ke-5. Even ini menjadi ajang bertemu para ilmuwan kelas dunia dan pertunjukan-pertujukan teknologi terkini. The 5th USA-SEF 2018 akan digelar di Washington DC Convention Center pada tanggal 7 - 8 April 2018.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Robotik Madrasah Aliyah TechoNatura tampil gemilang di ajang First Global Challenge 2017 pada 17-18 Juli 2018. Tim Robotik TechnoNatura berhasil menyisihkan tim robotik dari 160 negara.

Salah satu anggota tim, Hisham, mengatakan mereka butuh persiapan hingga tiga bulan sebelum berangkat. " Prosesnya itu dua bulan riset, dan satu bulan untuk merancang robot ini," kata dia, kepada VOA Indonesia.

Hisham menjelaskan, timnya terdiri dari 10 orang siswa dan tiga orang guru. Tim tersebut dibagi menjadi tiga subtim sesuai tugasnya. " Tim software, hardware dan media," ucap Hisham.

Menurut VOA Indonesia, seusai tema yang ditetapkan, yaitu memecahkan krisis air bersih, robot-robot peserta ditugaskan untuk mengumpulkan, mengangkut, dan meletakkan bola-bola sebagai lambang air bersih ke tempat tujuan.

Tim robotik Indonesia dinobatkan sebagai peraih medali perak untuk 'Inovasi Teknik Terbaik' di Amerika Serikat. Pujian terus mengalir dari dewan juri dan anggota tim negara lain.

"Tim Indonesia sangat bagus, mereka menggunakan semua perangkat dan fitur-fitur. Mereka memiliki keunikan, dan rancangan robot mereka punya fitur mekanisme melontarkan bola. Mereka menarik perhatian kami," ujar salah satu juri First Global Challenge, Robert Dudek.

Fitur melempar bola pada robot Indonesia juga menarik perhatian tim negara lain. Salah satu anggota tim Belanda, Steven, memuji fitur tersebut.

Reporter: Maulana Kautsar

Sumber: Dream.co.id

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya