Liputan6.com, Riyadh - Pasukan keamanan Arab Saudi menembak jatuh sebuah drone 'mainan' yang terbang dekat Istana Kerajaan Saudi di Riyadh pada Sabtu, 21 April 2018 sore waktu setempat.
Sebelumnya, dari video yang beredar daring, terdengar suara tembakan senjata api susul-menyusul selama beberapa saat di area tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Mengomentari kabar itu, Juru Bicara Kepolisian Saudi mengatakan bahwa tembakan tersebut merupakan bentuk respons aparat yang melihat drone terbang dekat pos keamanan istana di Khuzama, Riyadh. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (22/4/2018).
Polisi Arab Saudi tengah menginvestigasi insiden itu, kata media pemerintah SPA.
Video yang beredar daring itu sempat memicu kekhawatiran beberapa warganet -- mengira kejadian tersebut sebagai gejolak politik atau bahkan kudeta.
Di sisi lain, beberapa media di Timur Tengah masih melakukan verifikasi independen lebih lanjut atas insiden yang terjadi di dekat Istana Kerajaan Arab Saudi tersebut.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Raja Salman Tak di Lokasi
Seorang pejabat senior Saudi yang anonim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Raja Salman sedang tak berada di istananya pada saat kejadian.
"Raja ada di fasilitas perkebunan kerajaan di Diriya, Riyadh," kata pejabat anonim itu.
Bukan kali ini saja insiden seputar gangguan keamanan terjadi di Istana Kerajaan Arab Saudi.
Pada Oktober 2017, seorang pria bersenjata melaju ke gerbang istana raja di kota Laut Merah Jeddah dan melepaskan tembakan, menewaskan sedikitnya dua penjaga keamanan dan melukai tiga lainnya sebelum ditembak mati.
Pelaku, yang diidentifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai Mansour Al Amri, seorang warga negara Saudi berusia 28 tahun, dipersenjatai dengan senapan AK dan tiga bom Molotov.
Advertisement