Liputan6.com, Yerusalem - Daerah di Yerusalem yang disebut "No Man's Land" adalah lokasi dari Kedutaan Besar Amerika yang baru. Ini merupakan daerah dengan denah yang aneh akibat pembagian tanah ketika konflik Arab Israel berlangsung, dan berasal dari awal pertikaian itu pada 1948.
Amerika Serikat akan meresmikan kedutaannya Senin, 14 Mei 2018, di kompleks konsuler di sudut barat daya "No Man’s Land” dan berbentuk sebuah sisi lima seperti yang ditampilkan dalam peta pemerintah Amerika Serikat maupun peta Google. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin, (14/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Zona itu pertama kali muncul di peta pada Mei 1948 dalam bentuk yang jauh lebih kecil. Pada intinya adalah sebuah kompleks yang dikenal sebagai Government House, dibangun pada 1933 serta berfungsi sebagai kantor dari Komisaris Tinggi Inggris yang memerintah Palestina pada waktu itu.
Ketika Inggris mengakhiri pemerintahannya di Palestina pada 14 Mei 1948, bangunan itu diserahkan kepada Palang Merah. Daerah ini dulu dimaksudkan sebagai tempat berlindung bagi pengungsi dari perang yang meletus 14 Mei, ketika Israel menyatakan kemerdekaan dan negara-negara Arab menyatakan perang untuk menghancurkan negara Yahudi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Indonesia Kecam Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengecam pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kecaman itu disampaikan Jokowi saat membuka Pertemuan Trilateral Ulama Afghanistan-Indonesia-Pakistan Tentang Perdamaian dan Stabilitas di Afghanistan di Istana Bogor pada Jumat, 11 Mei 2018.
"Indonesia mengecam keras keputusan ini (pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem)," kata Jokowi di hadapan para ulama Afghanistan-Indonesia-Pakistan.
Jokowi mengatakan, keputusan untuk memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem, melanggar resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
"Oleh karena itu, saya mengusulkan agar DK dan Majelis Umum PBB membahas isu tersebut dan mengambil langkah selanjutnya," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga meminta negara lain untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.
Pemindahan itu, kata Jokowi, akan mengganggu proses perdamaian dan mengancam perdamaian itu sendiri.
"Indonesia akan berjuang untuk Palestina. Dan Palestina akan terus berada dalam 'napas' diplomasi Indonesia," kata Jokowi.
Advertisement