Menyamar Jadi Kurir Gadungan, Gangster Culik Ibu Gelandang Timnas Brasil

Ibu kandung dari pemain timnas Brasil, Taison, diculik oleh geng bersenjata.

oleh Afra Augesti diperbarui 18 Jul 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 12:31 WIB
Shakhtar vs Braga
Pemain Shakhtar Donetsk, Taison, melewati hadangan pemain Braga pada laga leg kedua perempat final Liga Europa, di Stadion Arena Lviv, Lviv, Ukraina, Jumat (15/4/2016) dini hari WIB. (AFP/Sergei Supinsky)

Liputan6.com, Brasilia - Kabar duka sempat menimpa salah satu pemain timnas Brasil, Taison Barcellos Freda. Ibundanya, Rosangela Freda, diculik pada Senin 16 Juli 2018 oleh geng bersenjata.

Para pelaku kemudian menggiringnya ke markas besar mereka. Tetapi hanya selang beberapa jam pasca-penculikan, polisi berhasil mengendus tempat persembunyian para penculik dan menggerebek mereka. Freda pun diselamatkan lalu dibebaskan.

Kasus bermula ketika polisi menerima laporan tentang hilangnya seorang wanita paruh baya dari kediamannya di Pelotas, Rio Grande do Sul, Brasil selatan. Setelah dilacak, perempuan tersebut ternyata adalah ibu kandung Taison, gelandang timnas Brasil.

Dia diculik oleh gangster yang menyamar menjadi petugas kurir. Modus yang digunakan para pelaku adalah mengirimkan karangan bunga saat Freda sedang di rumah seorang diri.

Saat dia lengah dan pelaku memastikan bahwa Freda benar-benar sendirian, mereka pun langsung membekapnya, menyeretnya ke luar pagar, dan mengangkutnya ke dalam mobil Fiat Siena berwarna putih.

Namun sial bagi para pelaku, ulah mereka harus digagalkan polisi lokal yang bertindak cepat dan menyelidiki insiden tersebut melalui rekaman CCTV.

Detektif Rafael Lopes yang ikut andil dalam upaya pencarian Freda menyebut, perempuan bernama lengkap Rosangela Barcellos Freda itu ditemukan di sebuah rumah di Monte Bonito, Brasil dalam kondisi selamat.

"Dia baik-baik saja meski masih ketakutan. Tidak ada cedera," kata Lopes, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (18/7/2018). Ia menambahkan bahwa geng tersebut tidak sempat untuk meminta tebusan.

"Kami mengepung lokasi ditemukannya mobil itu," lanjutnya. "Dalam waktu kurang dari satu jam, kami menemukan keberadaannya dan melepaskan korban."

Ketika polisi mendekati rumah tersebut, seorang pria berhasil kabur, sedangkan empat lainnya ditangkap. Pelaku yang melarikan diri diketahui sebagai seorang penjahat lokal yang mempunyai catatan pembunuhan dan kejahatan narkoba. Dua lainnya juga memiliki catatan kriminal.

Dari hasil penggeledahan lokasi kejadian, polisi menemukan sepucuk revolver 44, sebilah senapan, kokain dan mariyuana. Sementara Freda ditemukan dengan tangan terikat di garasi mobil belakang rumah.

 

Saksikan video ilihan berikut ini:

Ibu Adalah Segalanya

FOTO:  Shakhtar Donetsk Hentikan Tren Positif Manchester City
Gelandang Shakhtar Donetsk, Taison, berusaha mengejar bola saat melawan Manchester City pada laga Liga Champions di Stadion Metalist, Kharkiv, Rabu (6/12/2017). Shakhtar menang 2-1 atas City. (AFP/Genya Savilov)

Dalam sebuah wawancara televisi tahun lalu, Taison tak dapat membendung air matanya saat ia memberi penghormatan pada kedua orantuanya. Pengorbanan ibunya, yang berprofesi sebagai seorang pembantu, dan sang ayah, yang bekerja sebagai buruh, telah menguatkan dirinya.

Pada 15 Juni kemarin, ia mengunggah sebuah foto yang menyentuh di Instagram. Potret tersebut memperlihatkan dirinya yang tengah memeluk ibunda dengan 'hangat' di Sochi, Rusia.

"Aku akan melakukan apa pun untuk melihat senyum di wajahmu, Bu. Karena engkau selalu melakukan segala sesuatunya demi kebahagiaanku," tulisnya.

Sementara itu, mantan kepala polisi dan spesialis keamanan di Rio de Janeiro, Paulo Storani, mengatakan bahwa penculikan di kota-kota besar di Brasil telah 'mati' karena metode yang diterapkan polisi dan kamera keamanan yang ditingkatkan.

Kendati demikian, masih ada sejumlah kasus 'penculikan kilat', di mana penjahatnya membawa korban ke tempat penyekapan dengan cepat bak kilat.

Sedangkan Lopes mengatakan, penculikan bukanlah kejahatan yang umum terjadi di negara bagian itu. "Saya telah bekerja sebagai detektif kepolisian di sini selama delapan tahun, dan kasus seperti Freda tidak pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya