Membanggakan, Paduan Suara Universitas Mercu Buana Raih Juara di Jepang

Kelompok paduan suara yang dipimpin oleh konduktor Agus Yuwono ini berhasil membawa pulang gelar Juara 1 dalam ajang Tokyo International Choir Competition 2018 di Jepang untuk kategori folklore.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Jul 2018, 21:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 21:30 WIB
Paduan Suara Universitas Mercu Buana raih juara 1 dalam kategori folklore di Tokyo International Choir Competition 2018, Jepang (Humas Universitas Mercu Buana Jakarta)
Paduan Suara Universitas Mercu Buana raih juara 1 dalam kategori folklore di Tokyo International Choir Competition 2018, Jepang (Humas Universitas Mercu Buana Jakarta)

Liputan6.com, Tokyo - Anak-anak bangsa kembali mengharumkan nama negeri. Kali ini giliran paduan suara mahasiswa dari Universitas Mercu Buana Jakarta (PSM UMB) yang berhasil membuat nama Indonesia berkumandang di luar negeri.

Kelompok paduan suara yang dipimpin oleh konduktor Agus Yuwono ini berhasil membawa pulang gelar Juara 1 dalam ajang Tokyo International Choir Competition 2018 di Jepang untuk kategori folklore (lagu daerah) (29/7).

Penampilan PSM UMB berhasil memukau dewan juri dan penonton yang hadir di Dai-ichiseimei Hall. Sejumlah lagu daerah ditampilkan, seperti Gayatri (arr. Bagus S Utomo), Si Patokaan (arr. Alexander Parengkuan) dan Paris Berantai (arr. Ken Steven).

Menurut Arissetyanto Nugroho, pembina PSM UMB sekaligus rektor Universitas Mercu Buana Jakarta, pencapaian ini sangat membanggakan. Pasalnya, PSM UMB berhasil unggul dalam kategori lagu daerah dari 59 peserta yang mengikuti Tokyo International Choir Competition 2018.

"Tentunya hal ini sangat membanggakan bagi Indonesia. Tiga lagu itu dibawakan sempurna oleh PSM UMB sehingga dapat meraih gelar juara," ujar Arissetyanto Nugroho, demikian keterangan pers yang diterima oleh Liputan6.com dari Humas Mercu Buana Jakarta pada Senin (30/7/2018).

"Semua lawan yang dihadapi sangat luar biasa. Terutama rival berat kita Filipina dan Jepang selaku tuan rumah," tambahnya.

Tak hanya berhasil membawa pulang gelar juara 1 (medali emas) dalam Tokyo International Choir Competition 2018 Jepang, PSM UMB juga mendapat medali perak untuk kategori chamber.

"Berkat kemenangan ini, PSM UMB berhak membawa pulang tropi, sertifikat dan uang pembinaan sebesar 50 ribu yen atau setara dengan Rp 6,5 juta," kata Arissetyanto Nugroho.

Gelar juara di Tokyo, Jepang ini bukan kali pertama diraih. Sebelumnya, kelompok Paduan Suara Universitas Mercu Buana juga pernah meraih prestasi lain.

Seperti, tiga medali emas, satu medali perak dan Grand Prize Kategori Folklore di 1st Xinghai Prize International Choir Championships di Guangzhou, China

Arissetyanto Nugroho pun juga menegaskan bahwa gelar juara yang diraih oleh Paduan Suara Univeristas Mercu Buana ini menjadi kado bagi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang ke 60 tahun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tiga Bulan Persiapan

Paduan Suara Universitas Mercu Buana raih juara 1 dalam kategori folklore di Tokyo International Choir Competition 2018, Jepang (Humas Universitas Mercu Buana Jakarta)
Paduan Suara Universitas Mercu Buana raih juara 1 dalam kategori folklore di Tokyo International Choir Competition 2018, Jepang (Humas Universitas Mercu Buana Jakarta)

Sementara itu, menurut pelatih PSM UMB Agus Yuwono, proses latihan sebelum bertanding di Tokyo, Jepang berjalan selama tiga bulan. Proses latihan ini dilakukan usai mahasiswa menyelesaikan aktivitas perkuliahannya.

"Proses latihan memakan waktu hingga tiga bulan. Para chorister memulai latihan usai aktivitas perkuliahan selesai," ujar Agus Yuwono saat dihubungi oleh Liputan6.com.

Menurut Agus Yuwono, kunci kemenangannya dalam kategori itu karena lagu daerah Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Lagu Gayatri dengan nuansa kental Bali ini pun juga dikenal oleh masyarakat dunia.

Saat ditanya tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses persiapan pertandingan, Agus Yuwono menyebut bahwa jam perkuliahan dan waktu ujian adalah kendala terbesarnya.

Ke depan, pelatih PSM UMB tersebut berharap agar prestasi ini bisa dipertahankan atau bahkan lebih.

"Saya berharap, di event selanjutnya Paduan Suara Universitas Mercu Buana Jakarta bisa bertanding di Finlandia dan Inggris," ujar Agus Yuwono.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya