Liputan6.com, Lisabon - Indonesia kembali mempertahankan tradisi emas dalam Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) 2018 di Lisabon, Portugal pada 28 Juli 2018.
Dalam kompetisi tersebut, Indonesia meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Dengan demikian, semua peserta dari Indonesia meraih medali.
Medali emas diraih Johanes Suhardjo dari SMAK Frateran Surabaya. Medali perak diraih oleh Jason Jovi Brata dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta. Medali perunggu diraih oleh Ahmad Aufar Thoriq dari SMA Semesta BBS Semarang, Bryant Juspi dari SMA Darma Yudha Pekanbaru, dan Raditya Adhidarma Nugraha dari SMAN 1 Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
International Physics Olympiad (IPhO) berlangsung pada tanggal 21-29 Juli 2018.
Siswa sekolah menengah dari 87 negara berkompetisi untuk meraih nilai tertinggi dalam ujian yang disiapkan oleh komite Olimpiade Fisika Internasional. Setiap negara umumnya mengirimkan 5 orang perwakilan siswa.
Dari 87 negara tersebut, 17 negara meraih medali emas. 11 dari 17 negara tersebut merupakan negara Asia, 4 negara Eropa, 1 Amerika Serikat, dan 1 Australia.
"Setiap siswa harus menjalankan dua jenis ujian fisika, yaitu theoretical and experimental", ujar Dr. Syamsu Rosid yang merupakan ketua delegasi Indonesia di Olimpiade Fisika Internasional 2018, seperti dikutip dari rilis resmi KBRI Lisabon yang dimuat Liputan6.com pada Senin (30/7/2018).
Pria yang juga merupakan dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia menyampaikan bahwa kelima siswa Indonesia di Olimpiade Fisika Internasional berasal dari provinsi yang berbeda-beda dan telah melewati seleksi nasional yang sangat ketat.
Menanggapi kemenangannya di Olimpiade Fisika Internasional, peraih medali emas Indonesia, Johanes Suhardjo, menyatakan bahwa dirinya sangat bahagia telah mampu mengharumkan nama Tanah Air. Setelah Olimpiade Fisika itu, Johanes akan fokus mencari sekolah terbaik untuk melanjutkan studi sarjananya.
Â
Simak video pilihan berikut:
Kata Dubes RI untuk Portugal
Hadir pada acara penutupan, Duta Besar RI untuk Portugal, Ibnu Wahyutomo, menyampaikan bahwa kemenangan anak-anak Indonesia ini menjadi hadiah manis ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-73 dua minggu lagi.
"Kemenangan ini merupakan bukti sekali lagi bahwa pelajar Indonesia memiliki potensi yang sama tingginya dengan pelajar lain di dunia", ujar Dubes Ibnu Wahyutomo.
Sehari sebelum pengumuman, KBRI Lisabon juga mengadakan makan malam bersama tim Indonesia untuk mendoakan kemenangan tim Indonesia.
Olimpiade Fisika Internasional merupakan kompetisi tahunan untuk siswa sekolah menengah yang bertujuan untuk mempromosikan fisika dan interaksi antar siswa internasional.
Olimpiade Fisika Internasional tahun lalu diselenggarakan di Yogyakarta, Indonesia, sedangkan tahun depan akan diselenggarakan di Tel Aviv, Israel.
Advertisement