Selama Dibutuhkan, AS Siap Terus Bantu Sulawesi Tengah Bangkit dari Bencana

AS, melalui USAID, berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada korban gempa-tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 11 Okt 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 07:31 WIB
Perjuangan Sang Ibu Mencari Anaknya Pasca Gempa dan Tsunami Palu
Warga menyaksikan proses evakuasi Nanang Kosim (20) menggunakan alat berat, yang diduga masih tertimbun di dalam tanah pascagempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Sulawesi Tengah, Senin (8/10). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki pekan ke-2 pasca bencana gempa-tsunami yang menghantam Palu, Donggala, dan wilayah lain di Sulawesi Tengah, Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menyatakan akan tetap memberikan bantuan kepada area dan orang-orang yang terdampak, selama pemerintah RI tetap membutuhkannya.

Hal itu, kata USAID, dilakukan demi mempercepat proses pemulihan area dan pihak terdampak bencana gempa-tsunami yang menghantam pada 28 September 2018 --menewaskan 2.045 orang, ribuan terluka, puluhan ribu mengungsi, dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

"Bantuan dari USAID akan terus datang, dan tim kami di lokasi bencana akan tetap di tempat, selama yang dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia," kata Erin McKee, Direktur Misi USAID, lewat telekonferensi, Rabu 10 Oktober 2018.

"Kita tidak bisa memperkirakan kapan kami akan selesai. Namun, kami akan di Palu selama dibutuhkan, untuk membantu apa yang sekiranya bisa kami bantu, sesuai dengan kajian dan tinjauan dari lembaga pemerintahan Indonesia, termasuk, kebutuhan jangka panjangnya."

McKee menjelaskan, tim USAID di lapangan, sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan tim gabungan tanggap bencana Indonesia untuk membantu mencari korban di balik puing, merawat yang terluka, dan mendistribusikan bantuan ke wilayah yang sulit terjamah.

USAID juga dibantu oleh Office of Foreign Disaster Assistance Amerika Serikat (OFDA).

Selain tim pertolongan di lapangan, sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan mengatakan bahwa Negeri Paman Sam mengucurkan bantuan senilai US$ 4 juta atau sekitar Rp 60 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk membantu Sulawesi Tengah.

AS juga mengirim tiga pesawat kargo Hercules C-130 yang tiba Jumat pekan lalu. USAID mengatakan, "pesawat itu, setiap hari sampai hari ini, terus digunakan untuk mendistribusikan bantuan ke Palu dan sekitarnya."

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

Perusahaan Swasta AS Turut Andil

Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Di satu sisi, selain bantuan dari pemerintah AS, bantuan untuk Sulawesi Tengah juga datang dari perusahaan-perusahaan swasta yang ada di negara adidaya tersebut.

Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan kelompok bisnis lainnya telah memobilisasi area-area yang terkena dampak untuk mendukung transportasi, donasi dan upaya penggalangan dana. Perusahaan-perusahaan seperti Chevron, ExxonMobil, Freeport, McDonald's, Google, Cargill dan lain-lain sudah menanggapi untuk membantu, kata Dubes AS untuk Indonesia Joseph Donovan.

"Kami juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mereka dan apa saja yang bisa kita lakukan dalam beberapa minggu dan beberapa bulan ke depan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya