Ada Pengendali Pikiran, Ini 7 Proyek Rahasia CIA yang Bocor ke Publik

Mulai dari UFO hingga alat pengendali pikiran, dinas intelijen dan pihak militer Amerika Serikat dikabarkan pernah terlibat dalam sejumlah proyek rahasia. Benarkah?

oleh Afra Augesti diperbarui 15 Jan 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 01:00 WIB
Salt Pit di Afghanistan
Salt Pit adalah penjara rahasia yang dikelola oleh CIA di Afghanistan. Ini adalah salah satu dari beberapa penjara yang didirikan oleh CIA setelah serangan 9/11, untuk menahan orang-orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan teroris. (Dokumen CIA)

Liputan6.com, Washington DC - Sebagian besar orang-orang di dunia tahu bahwa pemerintah Amerika Serikat, lewat militer dan CIA, punya banyak proyek rahasia yang tak diketahui publik. Mereka juga disebut kerap terlibat dalam sejumlah teori konspirasi.

Pada tahun 2013, ada dokumen-dokumen yang terungkap ke publik tentang keberadaan proyek-proyek CIA itu. Mulai dari yang dianggap lucu, hingga yang berakibat mengerikan.

Apa saja? Berikut 7 proyek rahasia militer AS atau CIA yang terkuak ke publik, yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Proyek Manhattan

Gerbang penjagaan militer untuk Proyek Manhattan di Oak Ridge, Tennessee (Wikimedia / Creative Commons)
Gerbang penjagaan militer untuk Proyek Manhattan di Oak Ridge, Tennessee (Wikimedia / Creative Commons)

Ini adalah proyek yang berujung pada kematian ratusan ribu orang. Dimulai diam-diam pada tahun 1939, Proyek Manhattan, menghasilkan bom atom pertama di muka Bumi.

Riset dipimpin fisikawan Amerika Julius Robert Oppenheimer, kendali proyek secara keseluruhan ada di tangan Mayor Jenderal Leslie Groves dari US Army Corps of Engineers.

Meski melibatkan 30 tempat riset dan produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga tempat rahasia: Hanford di Washington, Los Alamos di New Mexico, dan Oak Ridge di Tennesse --yang lokasinya dirahasiakan sampai akhir Perang Dunia II.

Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Ledakan menciptakan awan cendawan (jamur) yang membentang selebar 12.200 meter. Kekuatannya setara dengan 15 ribu TNT.

Sebulan kemudian Jepang jadi lokasi uji coba. Bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki. Sebuah tragedi di akhir Perang Dunia II yang merenggut ratusan ribu nyawa. Dua bom di Jepang adalah satu-satunya senjata nuklir, sampai saat ini, yang digunakan dalam perang.

Hari ketika bom atom meledak, Oppenheimer bersorak atas kesuksesan misinya. Namun beberapa bulan kemudian ia menyesal bukan main. Apalagi, Pemerintah AS menggunakan tragedi Hiroshima untuk mempercepat perlombaan senjata nuklir dan bukan untuk menciptakan perdamaian dunia.

Suatu hari ia bertemu Presiden Harry S. Truman di Gedung Putih dan berkata, "Pak Presiden, aku merasa tanganku berlumuran darah," kata dia, merujuk pada Tragedi Hiroshima-Nagasaki, seperti dimuat Daily Mail. Pernyataan yang membuat Truman marah dan menyebut Oppenheimer sebagai 'ilmuwan cengeng'.

Pernyataan yang sama diucapkan Oppenheimer 20 tahun kemudian. "Saat ini aku menjadi Kematian. Penghancur dunia."

2. Operasi Paperclip

Operasi Paperclip
Tim dari Project Paperclip di Fort Bliss. (Public Domain)

Pada September 1946, Presiden Harry Truman memberikan izin berlangsungnya sebuah program yang diberi nama Operasi Paperclip -- yang bertujuan 'mencuri' ilmuwan dari Nazi Jerman dan memindahkan mereka ke AS.

Para pejabat dari Office of Strategic Services (cikal bakal CIA) merekrut ilmuwan- ilmuwan Jerman untuk membantu pembangunan di Negeri Paman Sam setelah perang -- sekaligus memastikan pengetahuan ilmiah yang berharga dan strategis tak jatuh ke tangan Uni Soviet, serta Jerman Barat dan Jerman Timur.

Kala itu, pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke Jerman pada tahun 1945.

Roket supersonik, gas syaraf, pesawat terbang jet, rudal jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang lebih keras adalah beberapa teknologi terobosan yang dikembangkan di dalam laboratorium dan pabrik Nazi, bahkan saat Jerman hampir kalah perang.

Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada awal-awal Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu untuk menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum terungkap.

Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin berhasil menguasai beberapa laboratorium penelitian atom di Institut Kaiser Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi mereka teknologi yang kemudian digunakan untuk membangun gudang senjata nuklir Soviet.

Sementara, Salah satu ilmuwan yang direkrut adalah ahli roket, Wernher von Braun, yang menjadi otak misi Apollo Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia mestinya tak masuk kriteria karena keterkaitannya dengan Nazi. Von Braun adalah anggota berbagai organisasi Nazi dan memegang jabatan di pasukan khusus Nazi, SS.

Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh Knerr, wakil panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis: "Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan bahwa kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan penelitian," demikian Liputan6.com kutip dari BBC.

"Kalau kami tidak meraih kesempatan ini untuk menguasai alat dan otak yang mengembangkan teknologi itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap tertinggal bertahun-tahun."

3. Proyek Grudge

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Sementara Area 51 tak secara khusus ditujukan untuk meneliti makhluk ekstrateresterial, Angkatan Udara AS diam-diam menyelidiki eksistensi UFO.

Proyek Grudge, adalah program jangka pendek yang diluncurkan pada 1949 untuk menyelidiki benda terbang aneh, seperti piring terbang. Misi ini melanjutkan program sebelumnya yang dinamakan Proyek Sign -- yang melaporkan pada 1949 bahwa sebagian penampakan diduga UFO sejatinya adalah pesawat terbang -- yang tak ada data khusus untuk menentukan asal usulnya.

Kritik terhadap Project Grudge, bahwa program tersebut semata-mata ditetapkan untuk menghilangkan prasangka laporan UFO -- untuk menenangkan masyarakat -- dan hanya sedikit penelitian aktual yang dilakukan.

Sebaliknya, banyak pula yang berkata bahwa pemerintah pernah menutup-nutupi proyek ini dari pantauan masyarakat umum, seperti pada awal kasus kecelakaan di Roswell, New Mexico. Pada bulan Juli 1947, pejabat militer mengadakan siaran pers bahwa reruntuhan telah ditemukan dari pesawat luar angkasa asing yang jatuh, namun kemudian menarik kembali pernyataan mereka keesokan harinya.

Dalam bukunya, Edward J. Ruppelt, Kapten Angkatan Udara sekaligus direktur proyek menulis, "Tak butuh banyak waktu saat mempelajari dokumen UFO lama, untuk melihat bahwa prosedur standar intelijen tidak diikuti dalam Proyek Grudge. Segala sesuatu yang dievaluasi dengan premis bahwa UFO sejatinya tak ada. Apapun yang Anda lihat atau dengar, jangan percaya."

Setelah bubar, Proyek Grudge bermetamorfosa menjadi "Blue Book Project" yang pada tahun 1969 resmi diakhiri oleh pemerintah Amerika Serikat.

4. Area 51

Area 51 Nevada
Area 51 Nevada. (AFP)

Seperti halnya Segitiga Bermuda, Area 51 adalah salah satu tempat paling misterius di muka Bumi. Banyak teori konspirasi beredar soal lokasi pangkalan militer rahasia AS di Nevada itu.

Ada yang menduga area 51 adalah lokasi perakitan UFO yang jatuh, tempat penelitian alien yang tertangkap. Ada juga yang mengira lokasi itu adalah tempat pengujian senjata rahasia AS, termasuk senjata pengendali cuaca, juga penelitian mesin penjelajah waktu. Bahkan, ada yang menduga area 51 adalah markas organisasi rahasia, Majestic 12, yang bercita-cita mendirikan pemerintahan tunggal di dunia.

Pada Juli 2013, dokumen CIA yang status kerahasiaannya dicabut, mengakui keberadaan Area 51 untuk pertama kalinya. Dalam dokumen disebut, situs rahasia tersebut digunakan untuk menguji berbagai pesawat mata-mata, termasuk U-2 -- pesawat pengintai terkenal.

Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir. "U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC. "Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu."

Pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh Angkatan Udara AS hingga saat ini.

Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2 pada 1950 --dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada pesawat komersial -- menyulut "peningkatan yang signifikan terhadap laporan benda terbang yang tak dikenal (UFO)".

"Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki (seperti U-2), sehingga tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang begitu tinggi di langit," catatan penulis Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach.

5. Proyek MK-ULTRA

Ilustrasi UFO
Ilustrasi UFO (AFP)

Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan program superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia. Lebih dari dua dekade selanjutnya, lembaga intelijen itu menggunakan halusinasi, kondisi kurang tidur ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya pencucian otak sempurna.

Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149 proyek riset sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka mengetes efektivitas LSD dalam situasi sosial tertentu dengan cara, diam-diam membubuhkan obat di sebuah bar di New York atau San Francisco. Atau menawarkan heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.

Dihantui skandal Watergate, pada tahun 1973 Direktur CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen yang terkait dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah dokumen berhasil lolos, pada 1977 atas nama UU Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000 halaman dirilis.

6. Proyek Iceworm

31-7-1993: Langkah Awal AS-Uni Soviet Berjanji Kurangi Nuklir
31-7-1993: Langkah Awal AS-Uni Soviet Berjanji Kurangi Nuklir (AP)

Pada tahun 1960-an, Angkatan Darat AS memulai sebuah misi rahasia untuk membangun serangkaian situs peluncuran rudal nuklir mobile di bawah lapisan es Greendland. Tujuannya, sebagai landasan rudal jarak menengah untuk menyerang sasaran di dalam Uni Soviet.

Program tersebut diberi kode Project Iceworm, namun, untuk menguji kelayakannya, Angkatan Darat meluncurkan kedok proyek riset yang dinamakan "Camp Century" pada 1960.

Di bawah kedok ini, insinyur membangun jaringan bangunan bawah tanah dan terowongan, termasuk tempat tinggal, dapur, ruang rekreasi, rumah sakit, laboratorium, kamar pasokan, pusat komunikasi dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pangkalan, yang juga dirahasiakan dari pemerintah Denmark, beroperasi selama 7 tahun. Program itu akhirnya dibatalkan pada 1966, akibat geseran es yang menciptakan kondisi tak stabil. Hingga kini, sisa-sisa Proyek Iceworm terkubur di bawah lapisan es Kutub Utara.

7. Proyek 1794

Ilustrasi fasilitas nuklir
Ilustrasi (iStock)

Pada tahun 2012, Angkatan Udara AS mengungkap dokumen rahasia, termasuk catatan program rahasia pembuatan pesawat yang bentuknya meniru piring terbang.

Program ambisius itu dinamakan Proyek 1794. Tujuannya,membuat piring terbang yang kuat dan dapat berfungsi untuk melakukan patroli udara. Sekaligus untuk menembak jatuh pesawat pembom Uni Soviet.

Dalam memo tahun 1956 terungkap, pesawat ditargetkan bisa melaju dengan kecepatan maksimal antara Mach 3 dan Mach 4, melayang di ketinggian 100.000 kaki atau 30.000 meter, dan daya jangkaunya maksimal 1.000 mil laut.

Target lain, piring terbang itu bisa terbang di lapisan stratosfer, dengan kecepatan 2.600 mil per jam, kemampuan untuk take-off dan mendarat secara vertikal, dan dikontrol dan distabilkan dengan pendorong jet. Saking cepatnya, perjalanan New York - Miami cukup ditempuh 24 menit.

Lalu bagaimana nasib proyek ini?

Diketahui, para insinyur telah melakukan tahap awal, lalu membangun desain prototipe. Namun pada akhirnya usaha mereka pupus. Proyek ini ditakdirkan gagal, meski para ilmuwan yang terlibat yakin, mereka di jalur yang benar.

Uji coba menunjukkan, desain piring terbang, dari kaca mata aerodinamis, tak stabil dan tak terkendali dalam kecepatan tinggi.

Kendala lainnya adalah soal pembiayaan, untuk meneruskan pembangunan prototipe tersebut membutuhkan uang sebanyak US$3,1 juta atau sekitar US$26,6 miliar jika dibandingkan dengan nilai uang saat ini. Sungguh jumlah yang luar biasa untuk proyek yang belum dipastikan bakal berhasil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya