Liputan6.com, Hanoi - Rangkaian kereta lapis baja melesat melintasi China pada hari ini, 24 Februari 2019. Moda transportasi tersebut berisi penumpang penting, yakni pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan pengikutnya.
Ia hendak menuju ke Hanoi, Vietnam, unttuk bertemu dengan Donald Trump, presiden Amerika Serikat pada Rabu dan Kamis pekan ini. Adalah kali keduanya mereka bertatap muka, setelah pada Juni tahun lalu mereka berjumpa di Singapura.
Baca Juga
Meniru tradisi mendiang ayah dan kakeknya, yang melakukan perjalanan jauh ke mana pun pergi dengan menggunakan kereta api ketika menjadi pemimpin Korea Utara, perjalanan panjang Kim Jong-un akan menempuh waktu selama dua hari, dimulai dari Pyongyang.
Advertisement
Kereta api itu direncanakan melintasi kota perbatasan Dandong pada hari ini dan telah mencapai Beijing pada Minggu pagi, menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Kepergian diktator tersebut dari stasiun Pyongyang dikonfirmasikan oleh kantor berita corong pemerintah KCNA, meski pihak Tiongkok belum memberikan penjelasan kepada awak media terkait perjalanan lanjutan Kim Jong-un ke Vietnam, yang kemungkinan akan menghabiskan waktu selama 60 jam.
Sementara itu, turut pula mendampingi Kim Jong-un adalah "tangan kanannya" sekaligus jenderal top Korea Utara, Kim Yong-chol, yang bertemu dengan Donald Trump di Gedung Putih pada bulan lalu, bersama dengan beberapa pejabat tinggi lainnya, kata KCNA.
Keamanan diperketat sebelum kedatangan rombongan Kim Jong-un di Dandong. Polisi setempat menutup tepi sungai yang dilalui kereta api, sekitar 100 meter dari jembatan, dengan penghalang logam, dan melarang wartawan AFP meliput.
"Kereta itu panjang dan melintasi jembatan lebih lambat dari kereta wisata, tapi itu pasti dia (Kim Jong-un), sebab ada banyak polisi bersiaga di sana," kata sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya kepada NK News, yang dikutip dari Channel News Asia, Minggu (24/2/2019).
Selain berlapis baja dan anti peluru, seluruh jendela kereta pun digelapkan dari luar, menurut sumber anonim tersebut. Hanya lampu depan saja yang menyala saat melintas.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Perjalanan Epik
Kim sebelumnya telah melakukan perjalanan dengan kereta api berwarna hijau zaitun ke Beijing dan berhenti di ibu kota China. Selain itu, kemungkinan ada pertemuan tertutup antara dirinya dengan Xi Jinping.
Dalam KTT tahun 2018 di Singapura, pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un menghasilkan kesepakatan yang masih mengambang tentang denuklirisasi. Akhirnya, kedua pihak seolah sama-sama memungkiri isi perjanjian tersebut.
Pengamat mengatakan, tindakan lanjutan yang nyata harus disepakati dalam pertemuan kedua ini, untuk menghindari pembicaraan yang diberhentikan sebagai aksi publisitas.
Kim Jong-un melakukan perjalanan ke Singapura pada tahun lalu dengan pesawat yang dipinjamkan oleh Beijing, dan masih belum jelas apakah ia akan melakukan hal serupa untuk sampai ke Hanoi atau tetap menggunakan kereta api, yang terpaksa menempuh hampir 4.000 kilometer (2.500 mil).
Pilihan lain adalah naik kereta ke Beijing dan naik pesawat keHanoi. Tetapi beberapa sumber mengatakan, Kim Jong-un diperkirakan tiba di Vietnam dengan kereta api, berhenti di stasiun Dong Dang, di dekat perbatasan China, kemudian berkendara ke Hanoi.
Sebab di Dong Dang dan di sepanjang jalan ke Hanoi sudah berjaga banyak tentara, menurut wartawan AFP yang melaporkan dari lokasi kejadian.
Vietnam sebelumnya mengumumkan langkah penutupan yang belum pernah dilakukan sepanjang sejarah negara ini, yaitu bentangan jalan sepanjang 170 kilometer, pada hari Selasa antara pukul 06.00 dan 14.00 waktu Vietnam.
Kementerian Luar Negeri Vietnam menyampaikan, Kim Jong-un akan "melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dalam beberapa hari mendatang", dengan sumber-sumber mengatakan ia diperkirakan akan melakukan tur di kawasan industri di Provinsi Quang Ninh dan Bac Ninh.
Advertisement