Kesaksian Mantan Jaksa Agung Kanada Bikin Justin Trudeau Kebakaran Jenggot?

Kesaksian mantan jaksa agung Kanada tentang sebuah skandal korupsi mengancam posisi Perdana Menteri Justin Trudeau.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Mar 2019, 10:02 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 10:02 WIB
Mantan Jaksa Agung Kanada Jody Wilson-Raybould (AP/The Canadian Press)
Mantan Jaksa Agung Kanada Jody Wilson-Raybould (AP/The Canadian Press)

Liputan6.com, Ottawa - Sebuah skandal politik yang diduga melibatkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan mantan jaksa agungnya, menjadi buah bibir menjelang akhir pekan ini. 

Skandal tersebut memicu desakan dari banyak rakyat Kanada agar Trudeau turun dari jabatannya sebagai perdana menteri, demikian dikutip dari BBC pada Jumat (1/3/2019).

Trudeau telah dituduh menekan mantan jaksa agungnya, Jody Wilson-Raybould, untuk memotong kesepakatan dengan perusahaan yang menghadapi tuduhan korupsi.

Pengungkapan itu bisa merugikan Trudeau pada pemilihan umum Oktober nanti, kata beberapa pakar.

Adapun perusahaan yang terlibat dalam skandal ini adalah SNC-Lavalin, salah satu pemain global dalam industri rekayasa dan konstruksi.

SNC-Lavalin menghadapi tuduhan penipuan dan korupsi senilai sekitar 48 juta kanada (setara Rp 514 miliar), di mana sebagian besar digunakan sebagai suap, yang diduga telah ditawarkan kepada pejabat Libya antara 2001 dan 2011, ketika Moamar Khadafi berkuasa.

Perusahaan tersebut secara terbuka melobi untuk diizinkan masuk ke dalam perjanjian remediasi, alih-alih pergi ke pengadilan.

SNC-Lavalin berbasis di Quebec, sebuah provinsi yang telah lama dipandang sebagai landasan penting bagi Partai Liberal untuk menang dalam pemilu.

Menurut para pengamat, ketika Liberal memenangkan Quebec, mereka sering memenangkan mayoritas kursi di parlemen Kanada.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Kesaksian yang Berawal dari Tekanan

PM Kanada Justin Trudeau
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pernyataan pers untuk KTT G7 di Quebec. (Ludovic Marin/AFP)

Sementara itu, PM Trudeau mengatakan kepada wartawan pada Kamis 28 Februari, bahwa Wilson-Raybould dapat dikeluarkan dari partai Liberal, dikarenakan kesaksiannya "tidak bisa dipertanggungjawabkan".

Mengutip laporan The Guardian, Trudeau juga mengatakan bahwa dia harus meninjau kembali seluruh kesaksian terkait skandal yang kian meluas, sebelum membuat keputusan.

"Saya dan tim selalu bertindak secara profesional," kata Trudeau kepada wartawan, menolak dugaan bahwa ia atau stafnya melangkah terlalu jauh dalam berbagai percakapan dengan Wilson-Raybould, tentang pandangan bahwa SNC Lavalin yang menghadapi suap dan tuduhan penipuan, seharusnya tidak dituntut.

Sebelumnya pada hari Rabu, Wilson-Raybould menyoroti sejauh mana ia menuduh pembantu terdekat perdana menteri "memburunya" untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan secara politik bagi partai Liberal, dan juga Trudeau sendiri.

Dia mengatakan Trudeau dan stafnya menghabiskan berbulan-bulan mencoba meyakinkannya, bahwa menyeret perusahaan (yang diduga korupsi) ke pengadilan akan merugikan Kanada, dan juga suara partai mereka, Partai Liberal.

Pada Januari lalu, Wilson-Raybould dipindahkan dari kementerian kehakiman ke kementerian urusan veteran, sebuah langkah yang oleh banyak orang di Kanada dipandang sebagai penurunan pangkat.

Jody Wilson-Raybould sendiri adalah jaksa agung sekaligus menteri kehakiman Kanada. Tidak seperti di banyak negara, dua peran tertinggi pada otoritas hukum itu dipegang oleh orang yang sama.

Dalam tugasnya sebagai menteri kehakiman, Wilson-Raybould diketahui telah mengerjakan sejumlah undang-undang penting di Kanada, termasuk melegalkan ganja dan mengizinkan "bunuh diri dengan bantuan"

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya