Ancaman Badai Siklon Kembar Paksa Evakuasi Besar-Besaran di Australia

Ancaman dua badai siklon yang datang bersamaan, memaksa perintah evakuasi besar-besaran di Australia dalam empat dekade terakhir.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 22 Mar 2019, 14:05 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 14:05 WIB
Ilustrasi badai Trevor yang melanda wilayah Northern Teritory di Australia (AP/Berau of Meterorology)
Ilustrasi badai Trevor yang melanda wilayah Northern Teritory di Australia (AP/Berau of Meterorology)

Liputan6.com, Darwin - Badai siklon kembar dilaporkan tengah mendekati wilayah Australia Barat dan Northern Teritory (NT) di utara, sehingga memaksa evakuasi besar-besaran pasca-dahsyatnya hantaman Topan Tracey pada 1974 silam.

Evakuasi melalui udara ditangguhkan di NT ketika gabungan badai kembar --yang dinamakan Siklon Trevor-- telah memasuki kategori empat, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (22/3/2019).

Kepala Menteri NT Michael Gunner mengumumkan pada pekan ini bahwa kondisi darurat telah ditetapkan, yang memicu perintah evakuasi terbesar dalam sejarah wilayah tersebut.

Tiga pesawat Royal Hercules C-130 milik Angkatan Udara Australia telah diterbangkan pada Rabu dan Kamis, untuk mengevakuasi orang-orang dari Groote Eylandt dan McArthur River Mine di dekat Kota Borrolool, NT.

Tenda darurat didirikan di lokasi-lokasi evakuasi di Darwin dan Katherine, dua kota utama di wilayah Northern Teritory, untuk menampung pengungsi, dan pusat perlindungan topan publik tengah disiapkan untuk menghadapi ancaman badai.

Semalam, pihak berwenang menunda evakuasi via udara dari Groote Eylandt karena jalur topan telah berubah, kata komandan regional Travis Wurst.

"Groote Eylandt diperkirakan akan merasakan beberapa efek dari topan termasuk angin yang merusak, curah hujan yang tinggi, dan gelombang pasang yang tidak normal," kata pemerintah Northern Territory dalam sebuah pernyataan.

Secara keseluruhan, pemerintah Norrthern Teritory telah memperingatkan warganya untuk memantau peringatan darurat. "Siapkan peralatan darurat Anda, selesaikan rencana Anda, dan ketahui di mana tempat penampungan umum jika Anda perlu pindah ke sana."

Badai siklon Trevor telah meninggalkan jejak kerusakan di semenanjung Cape York di negara bagian Queensland, awal pekan ini. Dampaknya adalah banyak pohon tercerabut, atap berterbangan, serta genangan banjir memaksa jalan dan sekolah ditutup.

Aliran listrik juga dilaporkan terputus di banyak distrik sejak hari Kamis.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Memicu Curah Hujan Tinggi

20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Sementara itu, curah hujan 150-250 milimeter dilaporkan akan turun pada hari Sabtu, dan diperkirakan akan meningkat hingga 300 milimeter di sepanjang pesisir pantai.

"Ketika curah hujan meluas ke daratan mulai hari Minggu, kondisi jalan mungkin akan terpengaruh di banyak daerah, dengan beberapa komunitas berpotensi terisolir," kata pemerintah NT dalam sebuah pernyataan.

Gelombang badai berbahaya diperkirakan terjadi di wilayah pesisir antara Groote Eylandt, Burketown, dan Perbatasan antara negara bagian NT dan Queensland, mulai Jumat sore.

Angin kencang yang berhembus hingga 120 kilometer per jam diperkirakan akan melanda pulau Groote Eylandt, Mornington, dan Kepulauan Sweers mulai Jumat sore, lalu meluas ke pesisir daratan Australia antara Cape Shield dan Karumba.

Lokasi pedalaman yang kemungkinan dipengaruhi oleh angin dan hujan deras termasuk Doomadgee, Creswell Downs, Cape Crawford, Robinson River dan Wollogorang.

Di Australia Barat, badai siklon Veronica yang sama kuatnya, telah diidentifikasi masuk dalam kategori lima.

Kondisi tersebut memicu aksi belanja besar-besaran oleh warga di banyak supermarket di beberapa kota Australia Barat, di mana rak-rak makanan kaleng, susu, dan air botolan telah kosong.

Hembusan angin kencang hingga 100 kilometer per jam diperkirakan berpotensi menghantam wilayah antara Pardoo dan Mardie pada Jumat malam, lalu bisa meluas lebih jauh ke timur pada sepanjang akhir pekan esok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya