14-5-1853: Kisah Terciptanya 'Susu Kental Manis' oleh Penemu Amatir Asal New York

Seorang penemu amatir asal New York berhasil menciptakan formula susu kental manis yang mendunia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 04 Agu 2022, 09:44 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 06:00 WIB
Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Susu Kental Manis Berlebih
Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Susu Kental Manis Berlebih

Liputan6.com, New York - Selama berabad-abad, manusia telah mencoba menemukan cara untuk mengawetkan makanan dalam waktu lama, sehingga dapat disimpan dan digunakan di waktu atau tempat ketika makanan segar tidak tersedia.

Susu kental manis bermanfaat jadi topping dan campuran olahan yang nikmat, tautan berikut.

Salah satu yang paling terkenal dan turut mengubah sejarah manusia, terjadi pada hari ini, tepat 166 tahun silam, yakni terciptanya susu kental manis yang membantu menyelamatkan ribuan anak.

Di pertengahan Abad ke-19, seorang penemu amatir kelahiran New York bernama Gail Borden merevolusi proses pengondisian susu, menjadikan produk penting ini lebih aman dan mudah diakses banyak orang, demikian Today in History sebagaimana dikutip dari situs The Vintage News pada Senin (13/5/2019).

 

Baca juga:

 

Sebelum 1856, susu hanya tersedia dalam kondisi segar. Ini banyak menimbulkan masalah, seperti misalnya di dalam pelayaran, di mana orang-orang zaman dahulu terpaksa membawa kawanan sapi perah demi mendapatkan suplai susu.

Namun, karena sapi bukan hewan laut, maka sering kali mereka mengalami mabuk laut, sehingga tidak maksimal dalam menghasilkan susu. Kondisi ini pernah dilihat oleh Borden, yang kemudian menginspirasi dirinya untuk berpikir tentang solusi mengawetkan susu, yag difokuskan untuk mempertahankan asupan gizi pada anak-anak.

Gail Borden telah melakukan banyak hal berbeda dalam hidupnya. Dia mulai sebagai surveyor tanah dan berpartisipasi dalam pembuatan peta topografi pertama Texas.

Kemudian, tanpa pengalaman sebelumnya, ia mulai bekerja sebagai editor untuk surat kabar yang cukup sukses, Telegraph dan Texas Register. Setelah pengalaman ini, ia pergi ke dunia politik untuk sementara waktu, sebelum mengabdikan dirinya pada peningkatan proses pengawetan makanan.

Penemuan pertama Borden yang berhubungan dengan pengawetan makanan adalah biskuit sapi, yakni cincangan daging sapi yang didiamkan dalam suhu lembab sehingga terdehidrasi menjadi kepingan kering yang gurih. Temuannya itu didasarkan pada dendeng tradisional masyarakat Amerika, pemmican.

Meskipun tidak terlalu berhasil secara ekonomi karena rasanya yang dianggap tidak enak, namun produk ini mampu membawa Borden meraih medali emas di ajang World Expo di London pada tahun 1851.

 

Hal Mengerikan di Kapal London-New York

[Bintang] Laut
Ilustrasi Laut (Sumber Foto: Pixabay)

Dalam perjalanan kembali dari pameran akbar tersebut, di atas kapal dari London ke New York, Borden menyaksikan sesuatu yang mengerikan. Sapi-sapi di kapal mengalami mabuk laut dan kemudian meninggal karena penyakit menular.

Ini belum semuanya. Anak-anak yang minum susu terinfeksi juga meninggal. Borden merasa ngeri akan hal tersebut, dan memutuskan untuk mencari solusi akan masalah ini, guna menghentikan penderitaan terkait.

Sekembalinya ke New York, ia menutup dirinya di "laboratorium" bawah tanah di tempat tinggal di Brooklyn, dan mulai mencari cara untuk mengawetkan susu.

 

Baca juga:

 

Dia pertama-tama mengambil satu galon susu dan mencoba merebusnya dalam panci terbuka. Dia merebus semua air yang berlebih sampai hanya sedikit saripati susu yang tersisa.

Hasilnya adalah zat yang gelap dan menjijikkan yang rasanya seperti molase hangus. Dia mencoba mencicipinya, tetapi itu mengerikan. Ini tidak berhasil, dan dia membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Suatu hari, dia pergi mengunjungi Shaker Colony. Dia melihat sesuatu yang menarik, yakni panci hampa udara untuk memanaskan buah-buahan hingga terdehidrasi, dan Borden berpikir bahwa dia bisa melakukan hal yang sama pada susu.

Semua cairan mendidih pada suhu yang lebih rendah ketika mereka berada di atmosfer di mana tekanan berkurang. Ini berarti bahwa Borden bisa merebus susu dalam panci hampa udara tanpa membakar dan merusak rasanya.

Dalam panci hampa udara, susu direbus pada suhu 136 derajat Fahrenheit, lebih rendah dari suhu didih normal. Dengan cara ini, susu masih terasa enak dan tidak berubah warna. Tetapi, yang lebih penting, susu itu bisa diminum dalam waktu lama.

Meskipun Borden tidak tahu tentang keberadaan bakteri dalam susu, ia mengklaim bahwa susu adalah "cairan hidup." Para ilmuwan kontemporer juga tahu bahwa sesuatu di udara membuat susu menjadi asam setelah beberapa saat.

Berkah Panci Hampa Udara

Alat Masak Panci
Ilustrasi Alat Masak Panci. (iStockphoto)

Borden terus meningkatkan dan menyempurnakan model panci hampa udara dalam skala industri untuk mengkondensasi susu. Setelah tiga tahun kerja keras, pada 1856, ia mendapatkan paten.

Kali ini, dia memutuskan untuk tidak membuat kesalahan yang sama dengan biskuit daging. Dia bertekad untuk mendapat untung.

Tetapi pada awalnya, hal-hal tidak berjalan dengan baik. Dua pabrik pertamanya tidak sangat produktif, dan orang-orang tidak terbiasa dengan rasa susu kental.

Para investornya ingin melihat keuntungan segera, sehingga memutuskan menarik diri, dan dia terpaksa menutup pabrik.

 

Baca juga:

  • Susu Kental Manis Frisian Flag Gold Lezatkan Sarapan Harian
  • Fakta Susu Kental Manis yang Sering Jadi Menu Sarapan Sehat
  • 5 Kreasi Susu Kental Manis Frisian Flag untuk Sarapan Pagi

 

Keberuntungan Borden berubah ketika dia bertemu Jeremiah Milbank, yang merupakan orang kaya New York di bisnis kereta api dan perbankan. Dia melihat potensi besar dalam susu kental manis dan memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya.

Milbank memberi Borden lebih dari US$ 100.000, dan bersama-sama mereka mendirikan pabrik susu kental manis bernama New York Condensed Milk Company.

Penjualan susu kental manis segera meningkat, dan pabrik milik Borden mulai membuka cabang di berbagai tempat di sekitar negara bagian New York dan Illinois.

Ketika Perang Sipil berlangsung pada 1861, susu kental manis menemukan pelanggan lain: Tentara Union. Para jenderal setempat membeli ratusan kaleng susu kental manis untuk prajurit mereka. Inilah jalan besarnya meraih sukses.

Bentuk Standar Tinggi dalam Pengolahan Susu

Ilustrasi Susu
Ilustrasi susu (dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira)

Setelah sukses dalam penjualan, Borden ingin perusahaannya memiliki standar produksi tertinggi saat itu. Sebelum dia mulai membuat susu kental manis, hampir tidak ada yang menganggap pentingnya kondisi sanitasi.

Peternak sapi tidak peduli sama sekali. Banyak sapi yang sakit, dan susu diangkut ke pembeli lokal di gerobak yang sama di mana mereka membawa pupuk kandang.

Borden mulai melakukan berbagai hal secara berbeda. Perusahaannya bangga akan keamanan dan kemurnian susu mereka, dan dia berniat menjaga keadaan seperti itu.

Itulah sebabnya Borden mengirim inspektur sanitasi sendiri ke semua peternakan sapi yang mendistribusikan susu ke pabrik-pabriknya. Mereka harus mengikuti instruksinya jika mereka ingin bekerja dengannya.

Borden menuntut beberapa hal dari petani tempat dia bekerja. Inspekturnya memiliki daftar periksa yang disebut "Sepuluh Perintah "Peternak Susu".

Suhu susu seharusnya tidak lebih dari 52 derajat Fahrenheit, payudara sapi harus dibersihkan sebelum diperah, kaleng susu harus dibersihkan sebelum digunakan, dan banyak aturan ketat lainnya.

Pada awalnya, para petani enggan menerima peraturannya, tetapi segera setelah melihat manfaatnya, mereka setuju untuk membuat pertanian dan susu mereka lebih baik.

Susu kental manis mengubah peta industri susu, dan membantu menyelamatkan ribuan anak dan orang dewasa.

Ibu-ibu mulai memberi makan buah hati mereka dengan produk Borden, yang mengusung merek Eagle, dan anak-anak yang tumbuh meminumnya dijuluki "Bayi Merek Elang".

Sementara itu, di tanggal yang sama pada 1787, para degelasi pendiri bangsa Amerika Serikat berkumpul di Philadelphia untuk merumuskan konstitusi. Lalu, pada 1643, Louis XIV diangkat sebagai Raja Prancis pada usia 4 tahun.

 

Baca juga:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya